Sabtu, 19 November 2016

Pasangan Hidup bagian 2 : Pacaran Kudus atau Pacaran Nikmat?

Sampai juga ke bagian 2 dari seri pasangan hidup. Sebelum mulai, hanya memberitahu ada 4 bagian tentang pasangan hidup yang berkelanjutan, yaitu:
1. Jodoh dari Tuhan atau Pilih Sendiri?
2. Pacaran Kudus atau Pacaran Nikmat?
3. Pernikahan yang Diberkati atau Perzinahan Penuh Kutuk?
4. Pernikahan Heteroseksual Normal atau LGBT?

Ok, apa itu pacaran kudus? Terus terang saja, karena dari kitab suci tidak ada ayat yang menjelaskan pacaran terang-terangan melainkan langsung menuju ke pernikahan, maka artikel kali ini hanya berdasarkan dari pengajaran beberapa hamba Tuhan terutama mereka yang pernah menjalaninya. Untuk memulainya marilah kita mengutip ayat kitab suci tentang kekudusan :

Roma 8:8 (TB):
8. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

Ibrani 12:14 (TB):
14. Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.

------------------------------------------------------------

Roma 8:8 (ILT):
8. Dan mereka yang hidup dalam daging tidak mungkin berkenan kepada Elohim.

Ibrani 12:14 (ILT):
14. Kejarlah perdamaian dengan semua orang, juga kekudusan, karena tanpa itu tidak seorang pun akan melihat Tuhan.

------------------------------------------------------------

Romans 8:8 (KJV):
8. So then they that are in the flesh cannot please God.

Hebrews 12:14 (KJV):
14. Follow peace with all men, and holiness, without which no man shall see the Lord:

------------------------------------------------------------

Romans 8:8 (JGLT):
8.  And those being in the flesh are not able to please God.

Hebrews 12:14 (JGLT):
14. Eagerly pursue peace and holiness with all, without which no one will see the Lord,

------------------------------------------------------------

Romans 8:8 (HCSB):
8. Those whose lives are in the flesh are unable to please God.

Hebrews 12:14 (HCSB):
14. Pursue peace with everyone, and holiness--without it no one will see the Lord.

------------------------------------------------------------

Romans 8:8 (CJB):
8. Thus, those who identify with their old nature cannot please God.

Hebrews 12:14 (CJB):
14. Keep pursuing shalom with everyone and the holiness without which no one will see the Lord.

------------------------------------------------------------

Romans 8:8 (HRB):
8. And those being in the flesh are not able to please Elohim.

Hebrews 12:14 (HRB):
14. Eagerly pursue peace and holiness with all, without which no one will see Yahweh.


Langsung saja. Apa itu pacaran kudus? Pacaran yang kontak fisiknya seminimal mungkin bahkan jika bisa sampai menikah tidak ada kontak fisik meskipun hanya pegangan tangan. 
Mungkin ada yang bertanya : HAH? Kok sampai segitunya? Gak enak banget dong, pacaran apaan tuh namanya? Pacaran ama temenan gak ada bedanya? Kenapa harus seperti itu?
Jawabannya sederhana saja, seperti ayat-ayat diatas, bahwa yang hidup di dalam daging (tentu saja ini sudah jelas makna kiasan bukan makna sebenarnya) yaitu nafsu tidak mungkin berkenan kepada Elohim dan hanya dengan kekudusan barulah seseorang dapat melihat Elohim.
Intinya apa? Kalau kita mau menyenangkan Elohim dan diberkati sebaik-baiknya dalam pernikahan kita nantinya, maka kekudusan itu wajib dan dengan sendirinya pacaran kudus itu sebenarnya wajib.

Apa-apa saja prinsip paling mendasar dari pacaran kudus?
1. Seminimal mungkin kontak fisik. KENAPA? Karena bagaimanapun kontak fisik DAPAT menimbulkan nafsu. Yang paling ringan tentunya perasaan senang, dan yang paling berat mungkin sampai memikirkan yang tidak seharusnya kita pikirkan. Maka hal-hal yang demikian tentu saja sudah tidak kudus. Tentunya tidak usah dijabarkan lebih jauh, jika pegangan tangan saja sudah tidak boleh, apalagi hubungan seksual di masa pacaran.
2. Pacaran sekali saja sampai menikah. Inilah sebabnya bagian ini dijadikan bagian kedua. Jika kita ingin pacaran sekali saja sampai menikah, tentunya kita harus tepat memilih pacar karena nantinya akan menjadi pasangan hidup kita. Jika salah pilih, mengingat seharusnyalah tidak ada perceraian dalam pernikahan, maka pernikahan kita nantinya akan terasa seperti neraka sepanjang usia kita di bumi. Tetapi jika pasangan kita adalah yang terbaik untuk kita, tentunya kita akan merasa pernikahan kita seperti surga di bumi. 
MAKA pertanyaannya bagaimana kita dapat memilih dengan tepat? 
Berdoalah dan memohon jodoh yang dari Tuhan. PERINGATAN : sekiranya belum, harap pasangan hidup bagian pertama dibaca terlebih dahulu agar tahu seperti apa ciri-ciri jodoh yang dari Tuhan.
Jika ingin memilih sendiri juga boleh, tapi tanggung sendiri akibatnya jika ternyata di kemudian hari merasa salah pilih.
3. Pacaran WAJIB dengan sesama orang percaya. Mengacu kepada 2 Korintus 6:14, tidaklah mungkin pernikahan dengan orang yang tidak percaya kepada Yahshua dapat diberkati di gereja. Jadi sedari pacaran, pilihlah sesama orang percaya, KECUALI anda tidak ingin pacaran kudus (pacaran untuk menikah) dan hanya ingin main-main.(gonta-ganti pacar mencari yang paling cocok) 
Bagaimana dengan yang sudah pacaran dengan orang yang tidak percaya baru sekarang mau pacaran kudus? jawabannya ada di bawah di bagian pertanyaan.


Baiklah, kita sudah membahas tentang pacaran kudus, sekarang bagaimana dengan pacaran "nikmat"?
Tidak usah dijelaskan sampai sedetail mungkin, penulis kira semuanya sudah mengerti.
Pacaran nikmat adalah pacaran tanpa batasan apapun. Sederhananya bablaskan saja semua, mau seks bebas, mau pegang bagian mana pun sampai puas terserah. Tapi apa kitab suci tentang hal ini?
Sudah jelas, yang pertama hal itu tidaklah kudus. Yang kedua dapat dibaca di Pengkotbah 11:9.
Dan dampaknya bagi pernikahan akan dibahas di "Pasangan Hidup bagian 3"



Catatan Tambahan dan Kesimpulan:
Pacaran kudus atau pacaran nikmat merupakan pilihan bagi kita, bukan sebuah paksaan. Tetapi keputusan yang kita ambil harusnya didasari apakah kita mau hidup berkenan di hadapan Elohim atau tidak. Jelas untuk menjalani pacaran kudus tidaklah mudah, untuk mereka yang taat saja sudah susah apalagi bagi orang-orang yang dikuasai daging (nafsu). Tapi pandanglah kepada Yahshua, apakah Dia menebus kita diatas kayu salib adalah untuk membuat kita menjadi layak bagi Elohim dengan berhiaskan kekudusan ataukah untuk membuat kita bersenang-senang sesuka hati di dalam dosa?
2 Timotius 1:7 mencatat bahwa Elohim memberikan kepada kita kuasa, kasih, dan pengendalian diri. Sehubungan dengan pacaran kudus, maka pengendalian diri dan kasih itu yang sangat kita perlukan dalam menjalaninya. Sedangkan kuasa hanya dipakai ketika kita diganggu oleh roh percabulan.
Prinsip pacaran kudus dapat dirumuskan sebagai pacaran dengan sesama orang yang percaya kepada Yahshua dengan tujuan untuk menikah DAN menjaga kekudusan selama pacaran dalam arti meminimalkan kontak fisik sekalipun hanya berpegangan tangan.

Pertanyaan-pertanyaan yang mungkin timbul:
1. Bagaimana jika saat ini saya sedang pacaran dengan orang yang tidak percaya karena selama ini saya tidak tahu ada yang namanya pacaran kudus?
Jawab: Berdoalah terlebih dahulu, jalani saja karena tidak sepantasnya hubungan yang sudah dijalani diputuskan begitu saja tanpa alasan yang jelas. Coba ajak dia ke gereja, perlahan-lahan jangan dipaksa. Jika dia memang pada akhirnya menjadi orang percaya oleh karena ajakan anda, maka mungkin saja untuk itulah anda diizinkan menjalin hubungan dengannya, tetapi jika dia tidak percaya dan pada akhirnya bertengkar karena masalah kepercayaan, keputusan kembali ke tangan anda. Manakah yang akan anda korbankan? Iman kepada Yahshua ATAU pacar yang pada akhirnya juga tidak bisa menjadi pasangan hidup anda? (karena tidak bisa diberkati di gereja jika berbeda kepercayaan)

2. Bagaimana jika jodoh yang diberikan Tuhan kepada saya yang didapat melalui doa adalah orang yang belum percaya?
Jawab: JANGAN PACARAN DULU sebelum dia bertobat dan dibaptis. Tidak ada tawar-menawar untuk hal ini. 2 Korintus 6:14 dengan tegas telah menyatakannya. Sekedar nasihat, adalah sangat tidak bijaksana apabila kita mengatakan kepadanya bahwa dia adalah jodoh yang diberikan Tuhan untuk kita. Mengapa? Banyak sekali alasannya, tapi yang terutama agar kita tidak dimanfaatkan jika yang bersangkutan mempunyai maksud yang tidak baik, dan yang kedua agar dia tidak keGR-an dan menganggap itu hanya alasan kita untuk berpacaran dengannya.

3. Saya menjalani pacaran kudus dengan jodoh yang diberikan oleh Tuhan. Tapi kenapa sifatnya bertolak belakang dengan saya dan akibatnya kami menjadi sering bertengkar?
Jawab: Untuk penjelasan tentang pertanyaan ini, pendapat penulis adalah berdasarkan pengalaman-pengalaman para hamba Tuhan. Dari Evangelist Yusak Tjipto Purnomo(alm.), jodoh yang diberikan Tuhan itu adalah yang terbaik dari yang terburuk. Jadi yaa, tidak heran kalau ternyata sifatnya bertolak belakang dan penuh kesulitan ketika berpacaran. Tapi harus diingat tujuan dari suatu hubungan dengan pasangan anda harusnya adalah agar dapat saling menerima apa adanya. Tidak mungkin jika kita mendapat yang terbaik dari yang terbaik dimana semuanya sesuai dengan keinginan kita, kita dapat belajar untuk menerima pasangan kita apa adanya (karena jika semuanya sesuai keinginan kita pastilah kita tidak akan pernah punya masalah dengan pasangan kita)

4. Kalau saya hanya berpegangan tangan dengan pacar saya memangnya apa salahnya sih?
Jawab: Tidak ada salahnya. Tetapi apakah anda bisa yakin terhadap diri anda sendiri bahwa hari ini anda hanya berpegangan tangan, besok-besoknya tidak menjadi pegang pundak, lalu berikutnya pegang pinggang? Sebaiknya untuk berjaga-jaga, langsung saja dari awal menjaga kekudusan, karena bagaimana pun kontak fisik itu seperti mengundang pencobaan untuk datang ke hubungan kita dengan pasangan kita.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar