Kamis, 01 Desember 2016

Pasangan Hidup Bagian 3 : Pernikahan Yang Diberkati atau Perzinahan Penuh Kutuk?

Akhirnya...bagian 3 dari seri pasangan hidup. Sebelum mulai, hanya memberitahu ada 4 bagian tentang pasangan hidup yang berkelanjutan, yaitu:

1. Jodoh dari Tuhan atau Pilih Sendiri?
2. Pacaran Kudus atau Pacaran Nikmat?
3. Pernikahan yang Diberkati atau Perzinahan Penuh Kutuk?
4. Pernikahan Heteroseksual Normal atau LGBT?

Bagian ini dapat dikatakan sebagai puncak dari seri pasangan hidup, sedangkan bagian ke-4 adalah untuk memperjelas bagian ke-3. Baiklah, apa itu pernikahan yang diberkati? Emangnya ada 'pernikahan' yang tidak diberkati? Ada, namanya kumpul kebo.(tidak benar-benar menikah, cuma hidup bersama) Atau perkawinan berbeda iman yang seharusnya tidak bisa diberkati di gereja.

Setelah menjalani masa pacaran, jika seorang pria dan seorang wanita serius terhadap pasangannya, tentulah mereka akan mengikat perjanjian di hadapan Tuhan untuk menjadi suami istri. Tapi pernikahan seperti apa yang dapat dikatakan pernikahan yang diberkati? Apakah jika suatu pernikahan diberkati di gereja oleh seorang pendeta, maka hal itu sudah dapat dianggap pernikahan yang diberkati?

Sederhananya, pernikahan yang diberkati haruslah pernikahan yang telah melalui masa pacaran yang SETIDAK-TIDAKNYA cukup kudus dalam arti tidak sampai terjadi hubungan seksual pada masa pacaran.
Mau lebih kudus? Minimalkan kontak fisik selama pacaran, toh jika hubungan anda memang sampai pada pernikahan, setelah menikah mau pegangan tangan sampai tangannya melekat erat gak bisa lepas sudah tidak dilarang. Yang diperlukan hanya kesabaran sampai pada pernikahan.

Ada beberapa hal yang harus diingat tentang pernikahan dan hubungan seks:
Pertama sekali, perjanjian pernikahan adalah suatu perjanjian yang sakral dan penting di hadapan Elohim karena Dia menghendaki suatu keturunan kudus, hal ini dapat dilihat dari Maleakhi 2:15 / Malachi 2:15 :

TB:
15. Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

ILT:
15. Dan Dia tidak membuat hanya satu, malah padanya ada sisa roh. Sebab, bagaimana yang hanya satu itu dapat mengupayakan keturunan Ilahi? Jadi, agar kamu terpelihara dalam rohmu, janganlah berbuat khianat terhadap istri masa mudamu!

KJV:
15. And did not he make one? Yet had he the residue of the spirit. And wherefore one? That he might seek a godly seed. Therefore take heed to your spirit, and let none deal treacherously against the wife of his youth.

JGLT:
15. And has He not made you one? Yet the vestige of the Spirit is in him. And what of the one? He was seeking a seed of God. Then guard your spirit, and do not deal treacherously with the wife of your youth.

HCSB:
15. Didn't the one God make us with a remnant of His life-breath? And what does the One seek? A godly offspring. So watch yourselves carefully, and do not act treacherously against the wife of your youth.

CJB:
15. And hasn't he made [them] one [flesh] in order to have spiritual blood-relatives? For what the one [flesh] seeks is a seed from God. Therefore, take heed to your spirit, and don't break faith with the wife of your youth.

HRB:
15. And has He not made you one (echad)? Yet the remainder of the Spirit is in him. And what of the one? He was seeking a seed of Elohim. Then guard your spirit, and do not deal treacherously with the wife of your youth.


Dari ayat diatas, jelas sekali bahwa Elohim mencari keturunan yang berkenan bagi-Nya. DAN juga secara tersirat dikatakan untuk tidak mempunyai pasangan lebih dari satu(monogami). Dimana tersiratnya? Dari kata janganlah berbuat khianat. Ketika seseorang berselingkuh ataupun mencari istri baru, apakah perbuatan tersebut bukan pengkhianatan terhadap istri yang pertama?

Kenapa Dia mencari keturunan yang ilahi? Yang berkenan kepada-Nya? Apakah supaya begitu lahir, anak-anak tersebut bisa langsung masuk surga? Sehingga orang tua yang di bumi langsung kehilangan anak? Tentu saja tidak, tetapi menurut pendapat penulis supaya Elohim dapat berhubungan dekat dengan anak-anak tersebut TANPA terhalang oleh dosa, terutama dosa orang tua. 

Bagaimana menghasilkan keturunan ilahi? Apakah cukup hanya kudus sampai pada saat menikah? 

Menurut Ev. Daniel Alexander dalam buku Kekudusan Seks (Foto bagian depan buku dapat dilihat dibawah), sebelum melakukan hubungan seks, pasangan suami istri haruslah berdoa terlebih dahulu.

Yang kedua, bahwa persetubuhan (hubungan seks) didalam pernikahan adalah kudus (tidak cemar).
Catatan: TENTUNYA seks yang dimaksud adalah seks normal bukan anal (melalui lubang pantat). 
Larangan mengenai anal seks sudah jelas dan akan dibahas di pasangan hidup bagian 4. Sedangkan hubungan seks diluar nikah disamakan dengan percabulan atau perzinahan. Perbedaannya adalah percabulan dilakukan oleh mereka yang belum menikah (kedua pihak), sedangkan perzinahan dilakukan oleh setidaknya salah satu pihak yang telah menikah.
Ayat yang menegaskan hal ini adalah dari Ibrani 13:4 / Hebrews 13:4 :

TB:
4. Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

ILT:
4. Perkawinan itu mulia dalam segala hal, dan persetubuhan itu tidaklah cemar, tetapi Elohim akan menghakimi para pencabul dan para pezina.

KJV:
4. Marriage is honourable in all, and the bed undefiled: but whoremongers and adulterers God will judge.

JGLT:
4. Marriage is honourable in all, and the bed undefiled; but God will judge fornicators and adulterers.

HCSB:
4. Marriage must be respected by all, and the marriage bed kept undefiled, because God will judge immoral people and adulterers.

CJB:
4. Marriage is honorable in every respect; and, in particular, sex within marriage is pure. But God will indeed punish fornicators and adulterers.

HRB:
4. Marriage is honorable in all, and the bed undefiled; but YAHWEH will judge fornicators and adulterers.


Yang ketiga, pernikahan yang kudus itu didasari oleh kasih, BUKAN cinta. Kasih melenyapkan ketakutan dan ketakutan mengandung hukuman. Tetapi cinta memiliki ketakutan. Maksudnya apa dan hubungannya apa dengan pernikahan? Jika kita men-"cintai" pasangan kita, maka suatu saat kita bisa saja ketakutan / khawatir bahwa pasangan kita akan meninggalkan kita apakah karena selingkuh, kecelakaan, atau sebab lainnya. Hal ini biasanya akan lebih terlihat apabila pasangan baru saja bertengkar. Biasanya kekhawatiran itu keluar dalam bentuk cemburu dan akhirnya berujung pada kemarahan / kesedihan. Inilah hukuman dari cinta itu. Tetapi jika kita mengasihi pasangan kita, yang akan terjadi seharusnya kita santai saja, karena kita percaya kepada pasangan kita DAN sekiranya pun ada rasa curiga, maka orang yang mengasihi pasangannya akan membawanya ke dalam doa, bukan ke dalam pertengkaran. Maka Elohim yang akan membereskan permasalahan dalam kehidupan pasangan suami istri tersebut.
Menurut penulis sebaiknya ketika masa pacaran, pacaranlah sampai cinta (perasaan yang menggebu-gebu) anda hilang terhadap pasangan anda, tetapi anda masih tetap mengasihinya dan dapat menerimanya apa adanya. Ketika pacaran, pacaranlah dengan emosimu(cintamu) dengan menjaga kekudusan sampai emosimu mereda, tetapi ketika ingin menikah, menikahlah dengan pertimbangan pikiran dan hati nurani. Apakah anda dapat menerima pasangan anda apa adanya TERUTAMA kekurangannya, bukan karena ingin melakukan hubungan seks tanpa berdosa. 
Jika alasan kuat anda ingin menikah hanya karena tidak mau berdosa dalam melakukan seks, harap dipikir ulang. Karena pernikahan bukan hanya mengenai seks 24 jam sehari. Tetapi tujuan hubungan itu adalah untuk menerima pasangan anda apa adanya, bukan ada apanya.


Yang keempat, persetubuhan diyakini oleh banyak pihak sebagai penyatuan 3 hal, yaitu tubuh, jiwa, dan roh. Ayat-ayat yang umumnya dijadikan sebagai dasar adalah Kejadian 2:24, Matius 19:5, Markus 10:8, 1 Korintus 6:16-17, Efesus 5:31-32. Kata 'satu daging' maksudnya adalah penyatuan secara tubuh dan jiwa. Loh, kalau begitu bagaimana dengan roh? 1 Korintus 6:16-17 menuliskan, siapa yang mengikatkan diri pada perempuan cabul menjadi satu tubuh dengan dia tetapi siapa mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. 

Mungkin ada pertanyaan: kalau mengikatkan diri dengan perempuan menjadi satu tubuh dengan perempuan tersebut, tetapi mengikatkan diri dengan Tuhan menjadi satu roh dengan Dia, tentunya dua hal ini berbeda dong. Berarti roh kita tidak menyatu ketika kita bersetubuh dengan perempuan?
Untuk menjawabnya mari kita berpikir, jika tubuh kita adalah bait Roh Kudus (1 Korintus 6:19), maka apabila kita mencemarkan tubuh kita dengan melakukan percabulan, apakah bait tersebut tidak menjadi tercemar? Mengapa tercemar dan bagaimana bisa tercemar? Tentunya karena ketika kita bersetubuh, semua yang bersatu itu harusnya SEPAKET (tubuh, jiwa, roh). Kecuali kalau ketika bersetubuh, jiwanya (pikirannya) melayang kemana-mana.(dibahas lebih mendalam di pertanyaan pertama dibawah) Itulah sebabnya dikatakan di 1 Korintus 6:18, siapa yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.

------------------------------------------------------

Baiklah, pernikahan kudus telah kita bahas diatas, lalu bagaimana dengan perzinahan?

Jika seseorang yang telah menikah berhubungan seks dengan orang yang bukan pasangannya, maka hal itu disebut perzinahan. Tidak peduli suami atau istri yang melakukannya, istilahnya sama, zinah. 
Berbeda dengan selingkuh. Meskipun umumnya disamakan, ada kalanya perselingkuhan tidak/belum sampai kepada hubungan seks dan hal itu tidak dapat dikatakan sebuah perzinahan.(kecuali mungkin sudah sampai tahap saling merangsang) 

Mengapa begitu banyak perzinahan yang terjadi sekalipun mereka yang melakukannya tahu bahwa itu adalah dosa dan pengkhianatan terhadap pasangan? Jawabannya karena itulah kuasa dosa.
Memikat sama seperti ular yang membujuk Hawa memakan buah yang sudah dilarang. 
Dalam 1 Korintus 15:56 ditulis bahwa kuasa dosa adalah hukum Taurat. 
Maksudnya bahwa: justru karena hukum Taurat telah menulis jangan berzina, juga jangan mengingini istri sesamamu, maka setiap orang yang mencoba bertahan untuk tidak berzina sekuat mungkin dan mencoba menjaga pikirannya sekudus mungkin (agar tidak mengingini istri orang lain) dengan kekuatannya sendiri akan digoda habis-habisan untuk berdosa. Itulah kuasa dosa, karena itu sering ada orang-orang yang berpendapat "peraturan dibuat untuk dilanggar" dan "semakin dilarang semakin ingin kita melakukannya". Seperti apa yang sudah dituliskan Paulus di Roma 7:15-24. 

Padahal sebenarnya, seharusnya cara kita memandang hukum Taurat itu sudah berbeda setelah Yahshua datang ke dunia. Dia telah mengatakannya dengan sangat sederhana kepada ahli Taurat (Matius 22:37-39; Markus 12:28-34; Lukas 10:25-28):(ILT) 
37. Kasihilah Yahweh, Elohimmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
39. Dan yang kedua, yang sama dengan itu: Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.

Bagaimana mungkin perintah ke-5 s/d 10 yang semuanya bersifat larangan(kekangan) untuk diri sendiri diartikan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri? Yang dimaksud oleh Yahshua adalah prakteknya seharusnya bukan pengekangan terhadap diri sendiri tapi hukum itu harus dilaksanakan keluar dari diri kita kepada sesama. Ini akan dibahas di artikel tersendiri tapi salah satu contoh sederhananya adalah perintah jangan mencuri, maka prakteknya BUKAN HANYA menjaga diri tidak mengambil apapun yang bukan milik kita, tetapi JUGA memberkati orang lain/sesama kita.


Baiklah, kita kembali ke bahasan tentang perzinahan sebelum melenceng terlalu jauh.

Apa-apa saja akibat dari perzinahan? Harap diingat bagian ini murni merupakan apa yang penulis dapatkan ketika membaca kitab suci, jadi jika ada yang tidak setuju, hal itu sah-sah saja.

Ada dua akibat/harga yang harus dibayar/ditimpakan oleh karena perzinahan/percabulan yang bisa dikatakan sangat jelas tertulis di kitab suci.
Yang pertama dari ayat2 Kejadian 35:22, Kejadian 48:22, Kejadian 49:3-4, Ulangan 21:15-17, dan 1 Tawarikh 5:1-2 : 
Hilangnya berkat anak sulung bahkan kepada seluruh keturunan ke bawahnya.

Ringkasan tentang ayat-ayat dari Kitab Kejadian diatas: Ruben melakukan perzinahan dengan Bilha dan hal itu diketahui oleh Israel. Maka sebelum kematiannya, Israel memberikan satu bagian warisan lebih banyak kepada Yusuf yang seharusnya diberikan kepada Ruben (INILAH BERKAT ANAK SULUNG) yaitu suatu punggung gunung yang direbut oleh Israel dari tangan orang Amori. (Kejadian 48:22) Kemudian pada Kejadian 49:3-4, ketika Israel memberkati anak-anaknya sebelum kematiannya, Ia berkata tentang Ruben:

TB:
3. Ruben, engkaulah anak sulungku, kekuatanku dan permulaan kegagahanku, engkaulah yang terutama dalam keluhuran, yang terutama dalam kesanggupan.
4. Engkau yang membual sebagai air, tidak lagi engkau yang terutama, sebab engkau telah menaiki tempat tidur ayahmu; waktu itu engkau telah melanggar kesuciannya. Dia telah menaiki petiduranku!

ILT:
3. Ruben, kamu adalah anak sulungku, kekuatanku dan permulaan kegagahanku, yang unggul dalam 
keluhuran dan yang unggul dalam kemampuan.
4. Seperti air yang berbual-bual engkau tidak berhemat, karena engkau telah menaiki tempat tidur ayahmu, pada waktu itu engkau telah mencemarinya. Dia telah menaiki tempat tidurku

KJV:
3. Reuben, thou art my firstborn, my might, and the beginning of my strength, the excellency of dignity, and the excellency of power:
4. Unstable as water, thou shalt not excel; because thou wentest up to thy father's bed; then defiledst thou it; he went up to my couch.

JGLT:
3. Reuben, you are my first-born, my strength and the firstfruit of my power; excellence of dignity and excellence of might.
4. Like boiling water you shall not excel, for you went up to the bed of your father; then you defiled it; he went up to my couch.

HCSB:
3. Reuben, you are my firstborn, my strength and the firstfruits of my virility, excelling in prominence, excelling in power.
4. Turbulent as water, you will no longer excel, because you got into your father's bed and you defiled it--he got into my bed.

CJB:
3. "Re'uven, you are my firstborn, my strength the firstfruits of my manhood.
4. Though superior in vigor and power you are unstable as water, so your superiority will end, because you climbed into your father's bed and defiled it - he climbed onto my concubine's couch!

HRB:
3. Reuben, you are my first-born, my strength and the first-fruit of my power; excellence of dignity and excellence of might.
4. Like boiling water you shall not excel, for you went up to the bed of your father; then you defiled it; he went up to my couch.


Ayat yang paling jelas menyatakannya terdapat pada CJB (Complete Jewish Bible), bahwa akibat dari mencemari tempat tidur ayahnya (Israel), maka keutamaannya(superiority) sebagai anak sulung tidak lagi diperhitungkan. Dan hak kesulungannya diberikan kepada Yusuf. 
Hal ini ditegaskan di dalam 1 Tawarikh 5:1-2, bahkan dengan lebih mendalam ditulis bahwa hak kesulungan Ruben diberikan kepada anak-anak/keturunan Yusuf. Berarti bukan hanya berpindah dalam satu generasi tetapi terus ke generasi-generasi berikutnya.

Sebenarnya pemberian hak kesulungan kepada Yusuf tidaklah sesuai, bahkan menurut penulis mungkin inilah sebabnya peraturan yang tertulis di Ulangan 21:15-17 dibuat. Bahwa anak sulung yang lahir dari istri yang dibenci harus tetap diakui sebagai anak sulung, bukan anak dari istri yang dicintai. (dalam hal ini, Israel tidak mencintai Lea pada awalnya tetapi Rahel dan Ruben adalah anak sulung dari Lea sedangkan Yusuf adalah anak sulung dari Rahel)

Catatan Tambahan:
Menurut hukum Taurat, berkat anak sulung adalah dua bagian daripada anak yang lain. Sederhananya begini : Jika seseorang mempunyai tiga orang anak, maka dia harus membagi hartanya menjadi 4 bagian. Tiga anak tapi harta dibagi empat? Ya tidak salah, karena anak sulung menerima dua bagian sesuai dengan Ulangan 21:15-17, sedangkan anak-anak lainnya satu bagian. Jadi anak pertama terima 2/4, anak kedua 1/4, anak terakhir 1/4. Begitu juga jika anaknya lebih dari tiga, maka rumusnya adalah n+1. Berapa anaknya, maka warisannya harus dibagi sesuai jumlah anak ditambah 1.


Akibat perzinahan yang kedua dari ayat 2 Samuel 11 dan 2 Samuel 12:1-14 : 
Dosa Daud dan harga yang harus dibayarnya.

Ringkasan : Suatu ketika Daud melihat seorang perempuan yang sedang mandi dari atas sotoh. Dia lalu mencari tahu siapa perempuan itu yang ternyata adalah Batsheba(ILT) putri Eliam istri Uria orang Het. Baik Eliam dan Uria yang dimaksud kemungkinan besar adalah pahlawan Daud.(2 Samuel 23:34 dan 2 Samuel 23:39) Karena nafsunya tidak dikendalikan, maka Daud berzinah dengan Batsheba. Ketika diketahuinya Batsheba hamil, maka Daud berencana menjebak Uria agar tidur dengan istrinya sehingga dia tidak akan curiga anak siapa yang akan lahir nantinya.(Uria berada di medan perang ketika Daud berzinah dengan Batsheba) Tetapi karena kesetiaannya kepada Daud, Uria tidak mau tidur di rumahnya. Akhirnya, Daud merubah rencananya dan membiarkan Uria mati di garis depan tanpa ada pertolongan dari Yoab. Tetapi, hal ini tidak luput dari mata Elohim. Elohim mengutus nabi Natan untuk menegur Daud melalui sebuah cerita, dan Daud dalam ketidaktahuannya memutuskan hukuman atas perbuatannya sendiri yaitu empat kali lipat.(2 Samuel 12:6) Nabi Natan kemudian menyatakan hukuman Elohim kepada Daud, tetapi juga memberitakan bahwa Daud tidak akan mati karena dosa ini.

Maka, apa-apa saja dosa yang dilakukan Daud?
1. berzinah dengan Batsheba.
2. mencoba menipu Uria agar anak dari perzinahannya tidak diketahui.
3. membunuh Uria, pahlawannya yang setia dengan sebuah jebakan di medan perang.
4. membalas kesetiaan Uria dengan pengkhianatan di medan perang.

Kemudian, apa harga yang harus dibayar oleh Daud sesuai dengan perkataannya sendiri yaitu empat kali lipat?(2 Samuel 12:6) Dan juga termasuk hukuman dari Elohim?
1. Sesuai dengan perkataannya empat kali lipat, maka empat orang anaknya mati dalam keadaan yang tidak wajar untuk membayar hutang darah Uria. Yang pertama adalah anak hasil perzinahan dengan Batsheba, yang kedua adalah Amnon, yang ketiga adalah Absalom, dan yang keempat adalah Adonia.
Penyebab kematian anak-anaknya adalah seperti yang telah difirmankan Elohim melalui nabi Natan.
Anak perzinahannya mati melalui penyakit yang ditimpakan Elohim (2 Samuel 12:14).
Anak sulungnya Amnon mati dibunuh oleh saudaranya Absalom karena dia memperkosa Tamar, adik Absalom. Kematian ini sesuai dengan firman Elohim pada 2 Samuel 12:10.
Anaknya Absalom mati dibunuh oleh Yoab, tetapi setelah dia menggenapi firman Elohim pada 2 Samuel 12:11-12.
Anaknya Adonia mati dibunuh oleh Salomo setelah Daud meninggal oleh karena dia meminta Abisag, gadis Sunem. Penyebab kematiannya sesuai dengan firman Elohim pada 2 Samuel 12:10.
Selain dari anak hasil perzinahannya dengan Batsheba, kematian ketiga anaknya semuanya berhubungan dengan wanita. Karena seperti Daud berzinah, maka demikian juga anak-anaknya mati karena percabulan dan perzinahan. Amnon mati dibunuh karena memperkosa Tamar, Absalom mati dibunuh Yoab tetapi setelah memperkosa gundik-gundik Daud, dan Adonia mati setelah meminta Abisag yang dulunya sekalipun tidak disetubuhi Daud, tetapi harusnya menjadi milik Salomo. Dengan memintanya saja menunjukkan bahwa Adonia sedang mencoba untuk melakukan perzinahan.

2. Seperti Daud mengkhianati kesetiaan Uria dan bersekongkol dengan Yoab untuk membunuhnya, maka penasihatnya Ahitofel, orang Gilo, yang perkataannya sesuai dengan petunjuk Elohim (menunjukkan bahwa orang ini sangatlah berhikmat - 2 Samuel 16:23) mengkhianatinya dan bersekongkol dengan Absalom. Apa sebabnya Ahitofel mengkhianati Daud? Padahal jika orang ini sangatlah berhikmat tentunya dia tahu tidaklah boleh mengkhianati orang yang diurapi Elohim, Jawabannya adalah kemungkinan besar Batsheba putri Eliam adalah cucu dari Ahitofel (2 Samuel 23:34). Jika Eliam yang dimaksud adalah benar anak dari Ahitofel, maka Uria yang dibunuh oleh Daud adalah cucu menantunya Ahitofel. Maka motif pengkhianatan Ahitofel adalah untuk membalaskan dendamnya karena Daud sudah berzinah dengan cucunya dan membunuh cucu menantunya. Dan karena itulah, ketika nasehatnya tidak dituruti oleh Absalom, ia memilih gantung diri karena dengan hikmatnya, dia tahu Daud akan selamat dan Absalom yang akan mati.

3. Daud berzinah dengan seorang perempuan bernama Batsheba, maka lihatlah berapa perempuan di dalam keluarganya menjadi korban dari anak-anaknya sendiri. Yang pertama adalah Tamar adik Absalom berarti juga anak perempuan Daud. Tamar ini diperkosa oleh Amnon anak sulung Daud. Tidakkah hal ini mengerikan, bahwa anak memperkosa saudaranya sendiri? Kemudian gundik-gundik Daud berjumlah sepuluh orang (2 Samuel 15:16) yang disetubuhi oleh Absalom di sotoh disaksikan oleh seluruh kota. Apakah mereka diperkosa? kemungkinannya besar, karena rasanya tidak mungkin ada perempuan yang menjadi gundik raja mau bersetubuh dengan seseorang yang bukan raja dan dijadikan suatu pertunjukan untuk disaksikan oleh seluruh kota.

4. Daud mengorbankan beberapa prajuritnya yang setia di medan perang bersama-sama dengan Uria, maka ketika Absalom anaknya memberontak terhadapnya, hampir seluruh Israel menjadi musuh Daud.

Secara ringkas, dapat kita simpulkan dari bagian dua ini, bahwa ketika seseorang melakukan perzinahan dengan perempuan ataupun laki-laki yang masih mempunyai pasangan, ada harga yang harus mereka bayar. Jika perzinahan itu dilanjutkan dengan dosa pembunuhan seperti Daud, maka seperti kata-kata Daud, harga yang harus dibayar adalah empat kali lipat.

Akibat perzinahan yang lain : Keturunannya akan berpotensi berkepribadian ganda.
Peringatan : Pembahasan ini masih berupa pendapat, karena menurut penulis, tidak ada penelitian maupun ayat-ayat kitab suci yang secara langsung mendukung teori ini.

Dari buku Kekudusan Seks karya Ev. Daniel Alexander halaman 42-43, menurut pendapat beliau, bahwa kasus berkepribadian ganda pada seseorang diakibatkan karena orangtua orang tersebut telah berzinah. Teorinya adalah jika seseorang mempunyai 13 kepribadian, berarti jiwanya berasal dari 13 orang. Dikurangi kepribadian ayah dan ibu, berarti 11 kepribadian adalah milik orang lain. Dasar dari teori ini adalah ayat 1 Korintus 6:16. Satu daging berarti menyatunya jiwa, jadi jika seseorang berhubungan seks dengan 10 orang berbeda, jiwanya akan bersatu dengan 10 orang tersebut sehingga total jiwa dan kepribadian yang dapat dia wariskan kepada keturunannya adalah 11(1 dari dirinya sendiri).

Penulis setuju bahwa satu daging yang dimaksud adalah satu tubuh, satu pikiran/jiwa dan satu roh, tetapi apakah ini adalah satu-satunya penyebab seseorang berkepribadian ganda? Mari kita pikirkan secara singkat. 
1. Kasus pertama: perempuan atau laki-laki yang menjadi pelacur tentunya akan sangat banyak berhubungan dengan orang yang berbeda. Jika kita mengacu pada teori diatas, berarti jiwa yang dimiliki oleh seorang pelacur itu bisa luar biasa banyaknya. Dan jika perempuan pelacur melahirkan anak, tentulah anaknya berpotensi besar menjadi penderita kepribadian ganda. Apakah kenyataannya demikian? Sepertinya tidak. Bahkan menurut kitab suci, salah satu hakim di zaman setelah kematian Yosua yaitu Yefta anak Gilead adalah anak seorang pelacur. Apakah kitab suci menuliskan dia berkepribadian lebih dari satu? Setahu penulis, tidak.
2. Kasus kedua: bagaimana dengan klien dari perempuan atau laki-laki pelacur di kasus pertama? Bukankah transfer roh dari pelacur kepada kliennya juga akan menyebabkan jiwa di kliennya bertambah segitu banyaknya? Apalagi jika seorang pria gemar "jajan" di luar dan selalu "jajan" yang berbeda tidak pernah sama. Bukankah si pria mendapat transfer jiwa yang lebih banyak lagi? Kalau begitu bagaimana dengan keturunan dari pria tersebut setelah dia sering "jajan"? Bukankah potensi keturunannya untuk berkepribadian ganda menjadi luar biasa besarnya? Hal ini juga berlaku untuk orang yang suka berselingkuh.(playboy)
3. Kasus ketiga : bagaimana dengan laki-laki yang beristri banyak dan istri-istrinya tidak sah? Mirip playboy, tetapi jika playboy tidak mau bertanggung jawab, maka laki-laki ini menghidupi seluruh istri mudanya.

Dari semua kasus diatas, penulis menyimpulkan bahwa sepertinya masih ada penyebab lain yang mengakibatkan seseorang berkepribadian ganda. Karena jika teori yang dikemukan benar, tentulah penyakit berkepribadian ganda itu bukanlah suatu penyakit yang cukup langka, melainkan HAMPIR setiap orang memilikinya. Karena generasi-generasi sebelum kita belum tentu murni tidak pernah melakukan seks bebas ataupun tidak pernah berselingkuh dari pasangannya. Tetapi pada kenyataannya hal ini tidak terjadi. Ada orang beristri lebih dari satu terutama mereka yang bukan orang percaya, tetapi anak-anaknya baik-baik saja, tidak ada yang berkepribadian ganda.



Ringkasan :
Hal-hal penting yang harus diingat dalam pernikahan dan hubungan seks:
1. Perjanjian pernikahan adalah perjanjian yang sakral dan penting di hadapan Elohim. Mengapa?
Karena Dia menghendaki keturunan kudus dari pernikahan tersebut.
2. Hubungan seks(yang normal) dalam pernikahan adalah kudus.
3. Pernikahan kudus itu didasari oleh kasih, BUKAN cinta (nafsu).
4. Persetubuhan diyakini sebagai penyatuan tiga hal, yaitu tubuh, jiwa, dan roh.

Akibat dari perzinahan sesuai dengan yang tertulis di kitab suci:
1. Berkat anak sulung yang hilang untuk seterusnya bahkan sampai ke generasi berikutnya.
2. Adanya harga yang harus dibayar jika ditambah dengan dosa lainnya, misalnya seperti Daud, harga yang harus dibayar adalah empat kali lipat.

Catatan tambahan: Menurut penulis, terlalu mahal harga yang harus dibayar untuk dosa perzinahan, sekalipun mungkin banyak orang yang menganggap dosa ini "menyenangkan", ingatlah bahwa yang menanggung harga tersebut bukan hanya kita, tetapi juga keturunan kita. Apakah kita begitu tega untuk mengorbankan bahkan mereka yang belum lahir untuk menanggung dosa yang kita perbuat? Maka seperti apa yang tertulis di Maleakhi 2:15-16, dua kali Elohim memperingatkan JAGALAH DIRIMU dan janganlah berkhianat dari isteri masa mudamu.


Pertanyaan-pertanyaan yang mungkin timbul:
1. Bolehkah suami istri menonton film porno untuk meningkatkan gairah? Kan tidak bersetubuh dengan bintang film pornonya?
Jawab: Mungkinkah jika suami istri baru saja menonton film porno, maka apa yang ditontonnya tidak terbayang-bayang ketika melakukan hubungan intim? Pasti akan terbayang, maka siapa yang sedang ada di pikiran suami istri tersebut ketika berhubungan intim? Pasangannya atau bintang film porno? Jika jawabannya adalah bisa dua-duanya karena bisa saja terbayang-bayang, maka sesuai dengan Matius 5:28 bahwa setiap orang yang memandangi wanita dan mengingininya, dia sudah berzinah di dalam hatinya. Jikalau terbayang saja pun sudah berzinah, maka baikkah untuk menonton film porno? Lagipula jika bersetubuh dengan pasangan, tetapi pikirannya melayang memikirkan orang lain, bagaimana menyatu dengan pasangan?

2. Bagaimana menjaga pernikahan supaya tidak bercerai?
Jawab: Banyak cara untuk menjaga pernikahan agar tidak sampai bercerai. Salah satu yang penulis sarankan adalah mengukir dua dari tiga ayat berikut di bagian dalam cincin pernikahan: Maleakhi 2:15, Matius 19:6, Markus 10:9. Dengan harapan bahwa jika suatu saat terpikirkan untuk bercerai apakah karena pertengkaran yang berkepanjangan, perselingkuhan atau karena sebab apapun, semoga Tuhan dapat menyadarkan melalui ayat yang tertera di bagian dalam cincin tersebut, apakah dengan membuat jari yang memikirkan untuk bercerai tergores oleh ukiran cincin tersebut. Sehingga ketika ayat tersebut dilihat kembali, maka yang bersangkutan dapat memikirkan kembali keinginannya. Ayat tersebut hanya berfungsi sebagai pengingat, dan tentunya hal ini hanya berlaku bagi orang percaya.

3. Warisan anak kan kita yang berikan, bagaimana bisa dihubungkan dengan perzinahan? Lalu bagaimana kalau saya yang berzinah, tetapi anak sulung saya tetap saya berkati dua bagian? Dengan begitu tidak ada masalah kan?
Jawab: Cerita dari kitab suci adalah tentang perzinahan Ruben, tetapi apakah karena itu lalu warisan anak sulung kita itu dapat kita pastikan tidak akan hilang? Harap jangan lupa, berkat itu datangnya dari Tuhan, maka berkat anak sulung juga datangnya dari Tuhan. Tetapi ada harga yang harus dibayar untuk perzinahan, sekalipun anda yang melakukan perzinahan tersebut dan jika Tuhan mencabut berkat yang TADINYA diperuntukkan untuk anak sulung anda, apakah yang mau anda lakukan? Bukankah bagian berkatnya sudah berkurang? Dengan demikian sekalipun anda membagi kembali warisan yang anda miliki, itu sudah tidak utuh lagi karena bagian yang seharusnya ditambahkan untuk anak sulung sudah hilang. Berarti yang terjadi adalah berkat yang seharusnya untuk anak-anak yang lain diambil untuk diberikan menjadi berkat anak sulung. Ini tentunya tidak sama dengan berkat anak sulung yang telah hilang tersebut. INI hanya pengganti. Dan pengganti tidak pernah sama dengan yang asli.



                                                        Kekudusan Seks 
                                                    Ev. Daniel Alexander



Semoga artikel ini bermanfaat bagi mereka yang membacanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar