Rabu, 28 Desember 2016

Kumpulan kotbah Pdt. Petrus Agung Purnomo Volume 2 : Belajar dengan Hati

Seperti yang lalu, artikel kali ini membahas buku kedua dari kumpulan kotbah Pdt. Petrus Agung Purnomo dengan beberapa tambahan dari penulis.


Mengapa kita harus belajar dengan menggunakan hati? Loh bukankah kalau kita belajar di sekolah harusnya menggunakan otak/pikiran? Jawaban dari pertanyaan ini dapat disimpulkan sendiri setelah membaca artikel ini. Baiklah, tanpa basa-basi mari kita mulai:


Bab 1 Belajar dengan Hati

Usia tidak menentukan kebijaksanaan seseorang di hadapan Tuhan, semuanya tergantung ketika kita masih muda dan merasa tidak berdaya, karena yang pertama-tama perlu dididik itu bukan inteleknya tetapi hatinya. Pada Amsal 4:1-4, Salomo mengajarkan kepada kita bahwa Daud mengajarinya ketika masih kecil untuk belajar dengan hati.

Segala sesuatu itu kuncinya di hati, kalau hati kita sudah terdidik untuk berpegang pada kebenaran firman Tuhan, maka hidup kita akan berbeda.

Amsal 4:23 menuliskan bahwa dari hatilah terpancar kehidupan sehingga harus dijaga dengan segala kewaspadaan. Dalam terjemahan lain dikatakan "That's where the life start" yang artinya dari situlah kehidupan dimulai.

Elohim paling tidak tahan mendengarkan doa orang yang hidup dalam ketaatan dan kemurnian hatinya, sekalipun mungkin hanya gumaman dalam hati, tetapi suaranya cukup bergema keras di surga. Sebaliknya, apabila hati kita menyimpang dari kebenaran, sekalipun berteriak memakai pengeras suara, di Sorga suara kita nyaris tidak terdengar.

Ibrani 5:8 mengajarkan kepada kita bahwa penderitaan merupakan guru yang terbaik untuk mengajar kita menjadi taat kepada Tuhan.

Seorang hamba Tuhan pernah menulis begini : Elohim itu bergerak dalam suatu lingkaran. Ada saatnya Dia menyatakan diri-Nya, memberikan urapan dan memulihkan keadaan kita. Tetapi ada saatnya Dia seperti menyembunyikan diri-Nya, dan yang muncul dalam hidup kita hanyalah kesulitan, pergumulan, tantangan, penderitaan, dan tekanan. Tetapi pada saat itulah Tuhan sedang membangun batin kita, dan itu merupakan bagian yang penting dari hidup kita.


Bab 2 Gosyen = Elohim Membedakan

Kekristenan adalah kehidupan, dan harus menjadi realita dalam hidup kita. Selama kita memandang kekristenan hanya sebagai filosofi, dan bukan sebagai realita, maka tidak akan pernah ada kemajuan dalam kehidupan kekristenan kita.

Baiklah, pertama sekali...apa itu Gosyen?
Ketika Israel pergi ke Mesir untuk melihat Yusuf, anaknya yang dikiranya sudah meninggal, maka Yusuf meminta tanah Gosyen bagi Israel dan seluruh keluarganya kepada Firaun dengan alasan bahwa tanah Gosyen adalah tanah yang sangat baik untuk penggembalaan dan Israel beserta seluruh keluarganya adalah keluarga penggembala. Tetapi tanah itu terisolir dari orang Mesir dan dibatasi oleh sebuah sungai besar. Ketika Elohim menulahi Mesir dengan sepuluh tulah, sembilan dari sepuluh tulah itu selalu mengecualikan tanah Gosyen. Maka dengan ini, kita sedang diajari bahwa di Gosyenlah Elohim membedakan bangsa Israel dari bangsa Mesir. Dan di zaman sekarang ini, kita harus menemukan Gosyen kita tempat dimana Elohim akan membedakan dan memberkati kita.

Ada empat alasan mengapa Israel dan keluarganya ditempatkan di Gosyen, dan hal ini jugalah yang akan menjadi kompas kita untuk menemukan Gosyen kita:
1. Karena mereka lahir sebagai orang Ibrani sehingga mereka harus dipisahkan dari orang Mesir. Orang Mesir tidak berbaur dengan orang Ibrani karena hal itu adalah suatu kekejian. Maka seperti orang Ibrani yang dipisahkan dari orang Mesir, kita sebagai orang percaya yang telah lahir baru karena percaya kepada Kristus dan dibaptis, juga dipisahkan dari dunia oleh karena kelahiran baru kita.
2. Karena pekerjaan mereka adalah penggembala, sehingga mereka harus dipisahkan dari orang Mesir.
Bagi orang Mesir, penggembala adalah pekerjaan yang najis sehingga mereka harus dipisahkan. Maka, seperti orang Ibrani yang tinggal di Gosyen dipisahkan dari orang Mesir karena pekerjaan mereka yang adalah penggembala, kita sebagai orang percaya juga harus menemukan Gosyen kita dan terpisah dari dunia ini dengan cara bekerja berbeda dengan cara kerja orang dunia.
3. Karena korban mereka. Dari kecil kita dididik: Hemat pangkal kaya. Tetapi ketika kita menjadi orang percaya, maka kita diajari untuk memberi dan berkorban. Tentunya bagi orang dunia, hal ini sukar diterima terutama bagi mereka yang pelit ataupun mereka yang merasa dirinya telah sangat bersusah payah untuk mendapatkan uang. Tetapi dengan memberkati orang lain, maka hal ini yang membuat kita dikenan oleh Elohim.
4. Ketika tulah kesepuluh akan dimulai, maka Elohim memerintahkan bangsa Israel untuk merayakan Paskah (Passover - Elohim melewatinya). Bagaimana mereka merayakannya? Dengan menyembelih anak domba dan mengoleskan darahnya pada ambang pintu dan kedua tiang pintu rumahnya. Maka ketika Elohim melihat darah tersebut, Dia akan melewatinya. Darah tersebut adalah lambang/simbol dari darah Yahshua yang dicurahkan untuk menebus umat manusia. Tetapi hanya kita orang percaya yang bersekutu dengan Dia dengan memakan daging-Nya (roti) dan meminum darah-Nya (anggur) dalam perjamuan kudus yang akan dilindungi di Gosyen oleh Elohim seperti bangsa Israel.


Bab 3 Hati Yang Murni

Dalam Yohanes 6:1-15 dituliskan bahwa, Tuhan Yahshua melakukan mujizat memberi makan 5000 orang dengan menggunakan 5 roti jelai dan 2 ekor ikan. Dan fakta yang menarik adalah bahwa Dia memberi mereka(5000 orang) makan sebanyak yang mereka kehendaki BUKAN sebanyak yang mereka perlukan. Apa bedanya? Jika saya ingin makan 7 roti tapi tidak bisa menghabiskannya, maka itu adalah apa yang saya kehendaki, tetapi sebenarnya yang saya perlukan mungkin hanya 4 roti saja.

Mengapa Tuhan memberkati 5000 orang ini sampai sedemikian? Yohanes 6:2 mencatat karena mereka telah menyaksikan tanda-tanda dari Dia, yang telah Dia lakukan terhadap orang-orang yang sakit. Jadi, pertama sekali mereka mengikuti Tuhan Yahshua karena mereka takjub dengan segala yang Dia lakukan, menyembuhkan orang sakit, pengajaran-Nya, dll.

Tetapiiii.... apa yang terjadi kemudian? Di Yohanes 6:26, Yahshua mengatakan kepada mereka apa sebenarnya motivasi mereka datang kepada-Nya.
Mau tahu kenapa? KARENA JERUSALEM BAKERY-nya Yahshua.
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Awalnya datang dan mengikuti Yahshua kemanapun Yahshua pergi, tetapi setelah mendapat mujizat yang mengenyangkan perut mereka, semuanya lalu berubah. Dari motivasi hati yang murni untuk mendengar pengajaran-Nya menjadi maunya berkat, berkat, dan berkat. Semuanya menjadi berbeda. Apa yang tadinya murni menjadi begitu cemar. Pada akhirnya, setelah mereka mendengar pengajaran Yahshua yang cukup keras, apa yang terjadi? Bubar semua

Inilah sebabnya terkadang Elohim mempunyai dilema dalam hubungan-Nya dengan kita, diberkati melimpah, yang terjadi malah kehilangan kasih dan roh yang mula-mula. Tidak diberkati dan penuh penderitaan, yang terjadi kita malah semakin dekat dengan-Nya. Dia ingin memberkati kita sampai berlimpah-limpah, tetapi jika hal itu Dia lakukan, yang terjadi bisa-bisa kita menjauh dari pada-Nya dan masuk ke neraka. Ketika Elohim memberkati kita, jika kemurnian hati kita tidak bisa kita jaga, maka kita akan jatuh ke dalam dosa KETAMAKAN (SERAKAH, RAKUS). Apa itu ketamakan?
Ketamakan adalah segala pertimbangan yang semata-mata untuk keuntungan materi.

--------------------------------------
Catatan dari penulis:
Penulis pernah jatuh ke dalam dosa diatas karena tidak bisa menjaga kemurnian hati.
Pelajaran yang dapat diambil adalah bahwa kemurnian hati kita itu terlihat dalam karakter kita. Kita mungkin menyangka karakter kita adalah baik, tetapi karakter kita hanya dapat diuji ketika integritas (yang penulis maksudkan juga berbicara tentang seberapa taat kita kepada Yahshua didalam hidup ini) kita mengalami konflik dengan kepentingan kita. Maka pada saat itu karakter kita yang sebenarnya akan terlihat apakah kita akan mengorbankan integritas kita demi kepentingan kita, atau kita akan mengorbankan kepentingan kita untuk mempertahankan integritas kita. Tapi harus diingat, mengorbankan yang mana pun, pasti akan ada harga yang harus kita bayar.
--------------------------------------

Apakah ini berarti Elohim tidak suka memberkati?
TIDAK, sama sekali TIDAK. KELIMPAHAN dari Elohim pada waktu-Nya pasti akan diberikan-Nya kepada kita, tetapi hati kita harus terlebih dahulu mau dimurnikan oleh-Nya sehingga ketika kelimpahan itu datang, kita tidak jatuh ke dalam dosa.

Dalam Kolose 3:5 (ILT) telah dituliskan bahwa keserakahan adalah sama dengan penyembahan berhala.

Sebenarnya tidak ada pilihan bagi kita kecuali hidup dalam ketaatan dan bukan dalam pemberontakan.
Sekali kita memilih jalan kita sendiri dalam melayani Tuhan, tidak akan pernah ada hadirat Tuhan dinyatakan, karena apa yang baik dalam pandangan kita sendiri itu sesungguhnya merupakan kekejian di mata Tuhan.


Bab 4 Hati Yang Mau Dididik Tuhan

Pergaulan kita akan menyatakan sikap hati kita yang sebenarnya, dengan kata lain, identitas kita akan dapat diketahui dari cara kita bergaul. Orang yang rindu dengan Elohimnya akan bergaul dengan orang yang memiliki kerinduan yang sama, dan orang yang tidak memiliki kerinduan akan Elohim, tidak mungkin bergaul dengan orang yang memiliki kehausan akan Tuhan. Sebab cara bicaranya berbeda, pengertiannya berbeda, tujuan hidupnya juga berbeda, semuanya berbeda.

Orang yang mengenal Elohimnya dan telah mencicipi hadirat-Nya dalam hidupnya, adalah orang yang akan mengorbankan apa pun dari hidupnya asalkan Tuhan tidak meninggalkan dia.
Ketakutan kehilangan Roh Tuhan dalam hidup kita, membuktikan bahwa kita adalah orang Kristen yang rohani, orang Kristen yang rohani akan merasa sangat gelisah kalau Roh Tuhan tidak menyatakan diri dalam hidup dan pelayanannya. Seperti Daud di dalam Mazmur 51 ayat 13 yang berkata ,"Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil Roh-Mu yang kudus dari padaku!".
Mazmur 51 merupakan mazmur pengakuan dosa Daud, yang menakjubkan dari Mazmur ini adalah bahwa Mazmur ini diberikan kepada pemimpin biduan untuk diajarkan kepada ratusan biduan rumah Tuhan, supaya dinyanyikan oleh mereka di dalam Bait Elohim, sebagai pengakuan dosanya di hadapan seluruh rakyatnya.
Kenapa Daud rela menelanjangi dosanya di mata rakyatnya dan menghabisi semua harga dirinya? Itu adalah karena takutnya kehilangan Tuhan dan Roh-Nya dalam hidupnya. Orang yang mengenal Elohimnya, dia akan rela menghabisi semua harga dirinya hanya karena Tuhan.
Hatinya yang takut kepada Elohim itulah yang menyebabkan Elohim berkenan.


Bab 5 Hubungan Yahshua dengan Roh Kudus

Kontak hubungan Yahshua dengan Roh Elohim selalu terjalin setiap waktu. Yahshua tidak pernah kehilangan satu hari pun untuk tidak bersama dengan Roh Elohim selama di bumi, hanya saat-saat menjelang kematian-Nya di atas kayu salib, Dia terpisah sementara dengan Bapa-Nya karena harus menanggung dosa kita, itulah sebabnya Dia berteriak eloi, eloi, lama sabakhtani.
Selama Yahshua di bumi, Dia selalu bergerak seperti yang Bapa inginkan menurut yang diinstruksikan Roh Kudus kepada-Nya. Dalam Yohanes 5:30, Yahshua telah mengatakan bahwa Dia tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Nya sendiri karena Dia menuruti kehendak Bapa yang mengutus Dia. Dan di dalam Yohanes 8:28, Yahshua telah mengatakan bahwa Dia tidak melakukan apa pun dari diri-Nya sendiri, melainkan sebagaimana Bapa mengajari Dia, hal-hal itulah yang Dia lakukan.

Maka seperti itu jugalah seharusnya setiap kita orang percaya, karena Yahshua pernah berkata bahwa di luar Dia, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Kita bukanlah siapa-siapa, kita tidak dapat melakukan apa-apa dan kita tidak mempunyai apa-apa, kalau bukan dari Dia. Itulah sebabnya seluruh kemuliaan adalah milik Elohim, karena tidak ada sesuatu apapun yang bukan berasal dari Dia.


Bab 6 Korban Yang Dikenan Elohim

Inti dari bab ini adalah prinsip tabur tuai. Sebelum kita menuai suatu berkat yang baik dari Elohim, kita harus menabur terlebih dahulu suatu hal yang sangat berharga pada saat kita menaburnya. Contohnya adalah Elia. Ketika Elia menantang 450 nabi Baal di depan mata bangsa Israel untuk mendemonstrasikan kuasa Elohim, dia menuangkan 12 buyung air (3 kali empat buyung) ke atas korban bakaran. Tentunya korban bakaran itu menjadi basah sekali sehingga seharusnya sulit untuk terbakar. Dan pada masa itu air sangatlah sulit didapat karena telah terjadi kekeringan selama beberapa tiga setengah tahun di seluruh Israel. Tetapi apa yang terjadi?

Yang pertama adalah sekalipun korban tersebut basah oleh air, tetapi api Elohim tetap menyambarnya sampai habis bahkan seluruh air yang dituang yang telah memenuhi parit di sekitar mezbah pun habis oleh api ini.
Yang kedua adalah ketika kemudian Elia berdoa kepada Elohim agar hujan turun ke tanah Israel, maka hujan pun turun dengan derasnya.

Sebelum orang bisa menerima apa yang terbaik dari Tuhan, dia harus terlebih dahulu menaburkan apa yang terbaik dari hidupnya.


Bab 7 Mendengar Suara Roh Kudus

Mendengar suara Roh Kudus sebenarnya adalah sesuatu yang seharusnya wajar bagi orang percaya.
Setiap orang boleh menyatakan dirinya mendengar suara Tuhan, tetapi dari buahnyalah dapat dibuktikan apakah itu suara Roh Kudus atau bukan. Hal ini telah diperingatkan dalam Yeremia 28:9 (ILT) "Mengenai nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, ketika perkataan nabi itu digenapi, nabi itu akan diketahui sebagai seorang yang benar-benar telah Yahweh utus."

Ayat tersebut berbicara tentang kenabian, tetapi apakah sekarang kita memerlukan seorang nabi untuk mendengar suara Tuhan? Tentu saja tidak, tetapi firman itu berlaku bagi setiap kita orang percaya. Kita mungkin saja mendengar suara dari dalam hati kita yang menyatakan bahwa kita akan begini dan begitu (biasanya hal ini terjadi ketika kita dalam larutan emosi - misalnya jatuh cinta lalu merasa ada suara yang mengatakan bahwa orang tersebut adalah jodoh dari Tuhan). Bahkan ada yang mencari pertanda yang biasanya akan dicocok-cocokkan agar sesuai dengan keadaannya. Tetapi apakah yang kita dengar itu benar-benar suara Roh Kudus? Hanya ketika hal tersebut terbukti, barulah dapat dikatakan bahwa yang kita dengar itu benar-benar dari Roh Kudus.

Baiklah, sekarang bagaimana kita dapat mendengar suara Roh Kudus?

Yang pertama, melalui dorongan kehendak.
Roh Kudus sering menyatakan kehendak Elohim melalui dorongan dalam hati kita. Dorongan itu bisa berupa keinginan untuk melakukan sesuatu bagi orang lain misalnya mungkin memberkati orang lain, bisa juga keinginan untuk mengatakan sesuatu kepada orang lain.

Yang kedua, melalui suara atau perkataan.
Maksudnya, bisa melalui suara yang terdengar, atau ketika kita mendengarkan firman Tuhan dari seorang pendeta, tiba-tiba Roh Kudus memberikan hikmat untuk mengerti semuanya bahkan sebelum firman Tuhan itu selesai disampaikan.

Yang ketiga, melalui ayat kitab suci.
Penulis pernah mengalami hal ini. Kita tidak mendengar suara apapun secara audibel ataupun di dalam hati, tetapi ketika kita sedang membaca kitab suci, tiba-tiba saja satu ayat itu begitu mengena di dalam hati kita (jika kita sedang berdosa, maka ayat itu biasanya mengingatkan akan dosa kita, jika kita sedang mempunyai masalah berat dalam hidup kita, ayat itu akan menguatkan kita, jika kita sedang dalam kebingungan, ayat itu dapat memberi jawaban bahkan terkadang langsung tertulis).

Diatas telah dijabarkan bagaimana mendengar suara Roh Kudus, maka sekarang akan dijabarkan patokan-patokan untuk membedakan suara Roh Kudus dengan yang bukan suara-Nya:
1. Mengenali gema manusia kita sendiri
Terkadang, Elohim telah berbicara tetapi karena suara hati dan pertimbangan kita sendiri, sehingga tanpa sadar kita "menolak" suara tersebut dan menganggap suara tersebut hanya khayalan kita sendiri. Mengapa bisa terjadi? Karena terkadang apa yang dikatakan oleh Roh Kudus itu sangat bertentangan dengan kondisi kita pada saat itu (bisa saja ketika hati kita sedang tawar hati karena banyaknya masalah, maka Roh Kudus berbicara dan memberi janji tentang hal yang menurut kita mustahil pada saat itu, tetapi karena kita tenggelam dalam masalah kita maka kita menganggapnya hal yang tidak mungkin terjadi dan suara itu hanya khayalan semata.
2. Jangan keluar dari firman Tuhan yang tertulis
Apapun yang dikatakan oleh Roh Kudus, pastilah selaras dengan firman Tuhan, sehingga jika kita ingin mempertajam radar Roh kita untuk menangkap "channel" Roh Kudus tanpa gangguan, saran penulis adalah membaca kitab suci setiap hari. Jika mempelajari firman Tuhan, kita akan tahu jika suara yang kita dengar tidak sesuai dengan firman Tuhan. Maka ketika hal itu terjadi, itu jelas bukan suara Roh Kudus.
3. Soal damai sejahtera dalam hati
Tentunya hal ini menuntut kejujuran dalam hati kita. Penulis tidak sedang berkata bahwa tidak ada keraguan atau tanda tanya besar di dalam hati kita, tetapi ketika Roh Kudus berbicara, adakalanya kita bertanya-tanya karena apa yang kita dengar itu begitu mustahil, tetapi apa yang kita dengar itu entah mengapa didalam hati kita, kita tidak merasa takut untuk mempercayainya.
4. Perlu yang namanya konfirmasi
Jangan tergesa-tergesa mengambil keputusan ketika kita merasa mendengar suara Roh Kudus. Jika mungkin, berdoalah dahulu atau berdoa bersama dengan orang yang anda percayai. Jika tidak, tunggu sampai ada pernyataan yang lebih meyakinkan/pasti.
5. Perlu keberanian
Keberanian untuk apa? Untuk bertindak. Loh kalau salah, bagaimana? Tidak apa-apa, namanya juga kita belajar. Ketika bayi belajar berjalan, pertama sekali dia merangkak dan setelah beberapa bulan baru belajar berdiri dan itupun masih bisa jatuh. Dia tidak mungkin bisa langsung lari 100 meter.
Orang yang tidak berani bertindak, imannya tidak akan mengalami pertumbuhan untuk menuju kedewasaan. Itulah sebabnya, ada orang yang sudah puluhan tahun ke gereja, tetapi tetap saja tidak bertumbuh dalam imannya. Begitu mengalami masalah, mulai mencari segala solusi alternatif di luar Tuhan.


Bab 8 Menjadi Perkasa Di Dalam Tuhan

Dari Ibrani 11:11-16, kita dapat mengambil beberapa point:
1. Elohim sering memakai satu orang untuk memulai suatu pekerjaan besar-Nya. Dan orang yang dipakai-Nya itu adalah minoritas, bahkan terkadang orang yang sudah pernah gagal, lemah, dan tidak dianggap mampu. Contoh: Abraham yang sudah tua, Musa yang pernah membunuh orang Mesir dan berakhir hanya sebagai seorang gembala kalau tidak dipanggil Tuhan, Daud yang hanya seorang gembala kambing domba.
2. Mengapa orang-orang ini dapat dipakai oleh Tuhan untuk pekerjaan besar-Nya? Karena mereka rela mati dari kedagingannya dan menganggap dirinya adalah orang Ibrani atau orang asing di muka bumi ini. Tidak ada lagi yang berharga bagi mereka di bumi ini karena mereka merindukan tanah air surgawi mereka (Ibrani 11:16). Oleh sebab itulah Elohim tidak malu disebut sebagai Elohim mereka, karena Dia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka. Apa itu mati dalam kedagingan? Sederhananya adalah radikal di dalam Tuhan. Seringkali sebelum kita menghadapi masalah kehidupan yang sebenarnya, kita dapat menjadi radikal di dalam Tuhan, tetapi ketika berhadapan dengan masalah kehidupan, terkadang pandangan kita beralih dari Tuhan dan lebih fokus melihat kepada realita kehidupan kita.
Radikal di dalam Tuhan berarti kita harus memegang teguh Firman, tidak kompromi dengan apapun sampai Elohim memberikan mujizat-Nya dalam hidup kita.


Bab 9 Bangkit dan Jadilah Pemenang

Semakin banyak kita diberi oleh Tuhan, semakin banyak pula yang akan dituntut dari hidup kita. Sekalipun saat ini kita sedang menghadapi banyak persoalan, alihkan fokus kita daripada masalah kita dan lakukan saja kehendak Tuhan, maka tiba-tiba masalah kita akan selesai dengan sendirinya. Kesempatan sudah dibukakan Tuhan bagi kita, bagian kita hanya mengembangkan layar hidup kita lebar-lebar, biarkan Roh-Nya menghembusi layar hidup kita, dan bergerak kemana Roh-Nya menghembusi kita.

Sekian artikel kali ini. Semoga bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.


Karena artikel ini hanya berisi inti dari buku kumpulan kotbah dengan ditambah sedikit penjelasan dari penulis, maka jika ada yang merasa kurang memahami dapat membaca sendiri bukunya. (gambar covernya di bawah)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar