Penghakiman terakhir bukanlah
penghakiman terhadap orang percaya dan bukan penghakiman sebelum awal masa
Kerajaan 1000 tahun Tuhan Yahshua.
Lalu apa itu penghakiman
terakhir?
Penghakiman terakhir adalah
penghakiman setelah Kerajaan 1000 tahun dan dimulai setelah setan dilemparkan
ke dalam lautan api dan seluruh yang memberontak bersamanya dimusnahkan oleh
api Elohim.
Untuk kali ini, kita akan
mengutip ayat-ayat dari Wahyu 20:11-15/Revelation 20:11-15:
TB:
11. Lalu aku melihat suatu
takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya
lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
12. Dan aku melihat orang-orang
mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab.
Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati
dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam
kitab-kitab itu.
13. Maka laut menyerahkan
orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan
orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing
menurut perbuatannya.
14. Lalu maut dan kerajaan maut
itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
15. Dan setiap orang yang tidak
ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke
dalam lautan api itu.
ILT:
11. Dan aku melihat takhta
putih yang besar dan Dia yang duduk di atasnya, yang dari hadapan-Nya, bumi dan
langit telah menghilang dan tidak didapatkan tempat bagi mereka.
12. Dan aku melihat mereka yang
mati, kecil dan besar, yang berdiri di hadapan Elohim. Dan dibukalah gulungan
kitab, juga dibuka gulungan kitab yang lain, yang adalah Kitab Kehidupan. Dan
mereka yang mati dihakimi dari apa yang tertulis dalam gulungan kitab itu,
sesuai dengan perbuatan-perbuatan mereka.
13. Dan laut menyerahkan mereka
yang mati dari dalamnya. Dan maut serta alam maut menyerahkan mereka yang mati
dari dalamnya, dan mereka masing-masing dihakimi sesuai dengan
perbuatan-perbuatan mereka.
14. Dan maut serta alam maut
dilemparkan ke dalam lautan api. Ini adalah kematian kedua.
15. Dan jika seseorang tidak
didapati tertulis di dalam Kitab Kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan
api.
KJV:
11. And I saw a great white
throne, and him that sat on it, from whose face the earth and the heaven fled
away; and there was found no place for them.
12. And I saw the dead, small
and great, stand before God; and the books were opened: and another book was opened,
which is the book of life; and the dead were judged out of those things which
were written in the books, according to their works.
13. And the sea gave up the
dead which were in it; and death and hell delivered up the dead which were in
them: and they were judged every man according to their works.
14. And death and hell were
cast into the lake of fire. This is the second death.
15. And whosoever was not found
written in the book of life was cast into the lake of fire.
JGLT:
11. And I saw a Great White
Throne, and the One sitting on it, from whose face the earth and the heaven
fled; and a place was not found for them.
12. And I saw the dead, the
small and the great, standing before God. And books were opened. And another
Book was opened, which is the Book of Life. And the dead were judged out of the
things written in the books, according to their works.
13. And the sea gave up the
dead in it. And death and hell gave up the dead in them. And they were each
judged according to their works.
14. And death and hell were
thrown into the Lake of Fire. This is the second death.
15. And if anyone was not found
having been written in the Book of Life, he was thrown into the Lake of Fire.
HCSB:
11. Then I saw a great white
throne and One seated on it. Earth and heaven fled from His presence, and no
place was found for them.
12. I also saw the dead, the
great and the small, standing before the throne, and books were opened. Another
book was opened, which is the book of life, and the dead were judged according
to their works by what was written in the books.
13. Then the sea gave up its
dead, and Death and Hades gave up their dead; all were judged according to
their works.
14. Death and Hades were thrown
into the lake of fire. This is the second death, the lake of fire.
15. And anyone not found
written in the book of life was thrown into the lake of fire.
CJB:
11. Next I saw a great white
throne and the One sitting on it. Earth and heaven fled from his presence, and
no place was found for them.
12. And I saw the dead, both
great and small, standing in front of the throne. Books were opened; and
another book was opened, the Book of Life; and the dead were judged from what
was written in the books, according to what they had done.
13. The sea gave up the dead in
it; and Death and Sh'ol gave up the dead in them; and they were judged, each
according to what he had done.
14. Then Death and Sh'ol were
hurled into the lake of fire. This is the second death - the lake of fire.
15. Anyone whose name was not
found written in the Book of Life was hurled into the lake of fire.
HRB:
11. And I saw a Great White
Throne, and the One sitting on it, from whose face the earth and the heaven
fled; and a place was not found for them.
12. And I saw the dead, the
small and the great, standing before YAHWEH. And books were opened. And another
Book was opened, which is the Book of Life. And the dead were judged out of the
things written in the books, according to their works.
13. And the sea gave up the
dead in it. And death and the grave gave up the dead in them. And they were
each judged according to their works.
14. And death and the grave
were thrown into the Lake of Fire. This is the second death.
15. And if anyone was not found
having been written in the Book of Life, he was thrown into the Lake of Fire.
Sekarang, marilah kita bahas
ayat demi ayat:
Siapa yang menjadi Hakim pada
penghakiman terakhir?
Pada ayat ke-11 diatas telah
ditulis ada Seorang yang duduk diatas Takhta Putih Besar. Apakah ini berarti
bahwa hanya Elohim Bapa YAHWEH saja yang menjadi hakim? Menurut penulis tidak,
tetapi yang menjadi hakim adalah Bapa, Putra, dan Roh Kudus yang telah menyatu
sehingga terlihat seperti hanya seorang.
Mungkinkah hal itu?
Sangat mungkin, karena di
Yohanes 10:30, Tuhan Yahshua sendiri telah mengatakan bahwa Dia dan Bapa adalah
satu. Juga hal ini diulang di Yohanes 17:21-23. Harus penulis ingatkan, ketika
Yahshua berkata bahwa Dia dan Bapa adalah satu, itu bukan hanya secara rohani
(menyatu secara roh), tetapi bahwa ketika di surga, Dia juga dapat tinggal di
"dalam" Bapa dan menyatu dengan Bapa, meskipun Dia juga bisa duduk di
sebelah kanan Bapa, seperti apa yang telah dilihat Stefanus sebelum dia dirajam
sampai mati. (Kisah Para Rasul 7:55-56)
3 pribadi yang menjadi satu,
mungkinkah?
Penulis akan mengambil
perbandingan yang sederhana saja dari Matius 8:28-34, Markus 5:1-20, dan Lukas
8:26-39 tentang Yahshua mengusir roh jahat dari orang Gerasa. Roh jahat ini
menyebut dirinya adalah Legion, mengapa? Karena jumlah mereka bukan hanya satu
tetapi banyak. Berapakah jumlah mereka?
Markus 5:13 mencatat jumlah
mereka ketika diusir kepada kawanan babi ada kira-kira dua ribu. Karena dua
ribu ekor babi tersebut semuanya meloncat ke dalam jurang dan mati tenggelam.
Mari kita bahas, ketika mereka
merasuki orang tersebut, dua ribu roh jahat dapat tinggal di dalam satu
tubuh/wadah dan berbagi tubuh/wadah tersebut tanpa hambatan apapun. Maka dengan
demikian apakah tidak mungkin 3 pribadi yang semuanya adalah Elohim, tidak bisa
menjadi satu?
Kalau begitu wajah siapa yang
terlihat?
Untuk mengerti hal ini, kita
harus memahami bahwa dari 3 pribadi, yang merupakan manusia hanyalah Yahshua
saja (Dia bukan hanya manusia tetapi juga Elohim), jadi yang mempunyai daging
adalah Yahshua saja, sedangkan Bapa YAHWEH dan Roh Kudus adalah Roh, jadi tidak
mempunyai daging.
Maka wajah yang terlihat diatas
Takhta Putih Besar itu, menurut penulis adalah wajah Yahshua.
----------------------------------------------------------
Untuk siapa penghakiman ini
berlaku?
Pada ayat ke-12 telah
dituliskan bahwa semua orang mati akan berdiri di hadapan YAHWEH. Maka
jelaslah, bahwa penghakiman ini hanya bagi mereka yang sudah mati DAN bukan
orang percaya. Karena orang percaya akan diluputkan dari penghakiman ini.
Mengapa luput?
Karena orang-orang percaya yang
mati telah lebih dahulu dibangkitkan dan hal ini disebut kebangkitan
pertama(Wahyu 20:4-6). Maka mereka tidak lagi dapat disebut orang mati,
melainkan orang yang hidup, karena Elohim adalah Elohim orang-orang yang hidup
(Matius 22:32, Markus 12:27, Lukas 20:38).
Apa dasar penghakiman ini?
Bukankah mereka telah disiksa oleh Iblis dan setan-setan? Apakah hukuman
tersebut belum cukup?
Benar, bahwa orang-orang ini
telah disiksa oleh Iblis dan setan-setan. Tetapi hal itu ATAS DASAR
KETIDAKPERCAYAAN mereka terhadap Putra Elohim, yaitu Yahshua. Itulah sebabnya
dituliskan didalam Yohanes 3:18 (ILT) bahwa siapa yang tidak percaya, ia sudah
dihukum, karena dia tidak percaya kepada Nama Putra Tunggal Elohim. Hal yang
sama juga diulang pada beberapa ayat lain seperti Markus 16:16, Yohanes 3:36,
Yohanes 5:24, Yohanes 8:24, dll.
Pada penghakiman terakhir,
mereka akan diadili langsung oleh Elohim BERDASARKAN perbuatan-perbuatan mereka
yang tertulis di dalam kitab-kitab/buku-buku yang dibuka di hadapan Elohim,
jadi bukan lagi atas dasar ketidakpercayaan mereka.
Dikatakan
kitab-kitab/buku-buku(lebih dari satu buku), apa-apa saja kitab ini?
Ini merupakan pendapat penulis
dan juga berdasarkan kotbah dari Ev. Yusak Tjipto Purnomo, kitab-kitab yang
akan dibuka ini adalah
1. Kitab yang mencatat perbuatan
seseorang dari sejak ia lahir mungkin juga dari sejak ia dapat berpikir tentang
yang baik dan yang jahat karena sejak saat itulah seseorang harus memberi
pertanggungjawaban atas segala yang telah ia lakukan.
2. Kitab yang dipercayai oleh
orang tersebut ataupun kitab suci dari agama yang dipercayai orang tersebut.
Mengapa demikian? Jika seseorang yang menyembah berhala dan memiliki kitab
sucinya sendiri, tentunya jika dia diadili menurut hukum Yahudi yang sama
sekali tidak pernah didengarnya ataupun dibacanya atau diajarkan kepadanya,
maka hal itu merupakan suatu penghakiman yang tidak adil. Sedangkan Elohim
adalah Hakim yang adil. Tetapi jika seseorang akan dihakimi berdasarkan
perbuatan-perbuatannya menurut apa yang tertulis dari kitab suci yang dipercayainya,
tentulah dia sendiri tidak bisa membantah bahwa hal tersebut tidak adil. Hal
ini juga sudah ditegaskan di dalam Roma 2:12. Contoh yang lebih mudahnya adalah
seperti ini. Ketika masa-masa kita sekolah SMP, SMA ataupun SD, ujian yang
diberikan kepada kita adalah dari pelajaran yang sudah diajarkan kepada kita,
bukannya pelajaran yang BELUM PERNAH diajarkan kepada kita. Misalnya, jika kita
sudah belajar perkalian, maka ujiannya adalah perkalian bukan perpangkatan.
Dari sini dapat disimpulkan,
apakah mungkin yang beragama lain dapat masuk ke dalam surga?
Jawabnya secara teori adalah
dapat, tetapi hanya dengan syarat bahwa dia harus dapat melakukan seluruh
kewajibannya seperti yang tertulis dalam kitab suci agama yang dipercayainya
tanpa satu pun kesalahan selama hidupnya. Maka pertanyaannya apakah itu
mungkin?
Menurut penulis, tidak mungkin
seseorang tidak memiliki satu kesalahan pun dalam hidupnya ketika dia melaksanakan
kewajiban keagamaannya.
Dengan demikian hal ini berarti
satu-satunya jalan ke surga adalah PERCAYA kepada Putra Tunggal Elohim, yaitu
Yahshua. Oleh karena IMAN PERCAYA, BUKAN karena PERBUATAN. Siapapun yang
mengira bahwa perbuatan baiknya akan membuatnya mendapatkan tempat di surga,
ingatlah Yesaya 64:6 telah dengan sangat jelas mengatakan bahwa segala
kesalehan manusia itu seperti kain kotor di hadapan Elohim, sama sekali tidak
berarti apa-apa karena penuh dengan kotoran. Hanya jika kita "dicuci"
dengan darah Yahshua, barulah perbuatan baik kita itu akan diperhitungkan sebagai
upah kita di surga nanti.
Yang menarik dari ayat 12
adalah bahwa suatu kitab lain dibuka, kitab yang disebut Kitab Kehidupan.
Tetapi signifikansi kitab ini
barulah akan nyata setelah beberapa ayat dibawah.
----------------------------------------------------------
Ada berapa tempat penampungan
orang mati?
Pada ayat ke-13 dituliskan
dengan jelas, bahwa laut menyerahkan orang yang mati di dalamnya, dan juga maut
serta kerajaan maut menyerahkan orang yang mati di dalamnya.
Apa maksud kedua hal ini?
Berarti ada lebih dari satu tempat menampung orang mati? Berarti tempat penyiksaan
Iblis dan setan-setan juga bukan hanya di alam maut?
Menurut pendapat penulis
bukanlah seperti itu, tetapi ini mengacu kepada tempat sisa tubuh/mayat dari orang-orang
yang tadinya mati. Kalau matinya di darat, mayatnya biasanya dikubur dan pada
akhirnya akan terurai, dan sepertinya hal ini dihitung masuk ke dalam kerajaan
Maut. Tetapi jika matinya di laut?
Biasanya tulang-tulangnya akan
membatu dan terletak di dasar laut dalam keadaan tidak dikubur.
----------------------------------------------------------
Karena Elohim adalah Elohim
orang-orang hidup dan dihadapan-Nya semua orang hidup, maka orang-orang yang
sudah mati ini akan menerima juga tubuh mereka kembali dari kedua tempat
tersebut, TETAPI mereka menerimanya untuk mendapatkan kematian yang kedua,
yaitu lautan api (ayat 14).
Alasan kenapa kemungkinan besar
tidak seorangpun dari mereka masuk surga sudah dikemukakan diatas.
----------------------------------------------------------
Mungkinkah ada orang yang
percaya yang akan masuk ke dalam lautan api?
Ayat 15 menuliskan jika
seseorang tidak didapati namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan itu, Ia akan
dilemparkan kedalam lautan api.
Nah, sekarang... kira-kira
Kitab Kehidupan ini yang begitu menentukan apakah seseorang masuk ke dalam
lautan api atau tidak adalah kitab yang menuliskan tentang siapa?
HARAP DIINGAT, ada dua Kitab
Kehidupan : Kitab Kehidupan saja (Mazmur 69:28, Filipi 4:3, Wahyu 3:5, Wahyu
17:8, Wahyu 20:12, Wahyu 20:15) dan Kitab Kehidupan Anak Domba (Wahyu 13:8,
Wahyu 21:27)
Yang akan dijelaskan sedikit
dibawah ini adalah tentang kitab kehidupan saja.
Menurut pendapat penulis, Kitab
Kehidupan ini dari awalnya telah mencatat SELURUH manusia yang awalnya
ditetapkan akan tinggal bersama-sama dengan Elohim dan Yahshua, tetapi mengacu
dari Mazmur 69:28 dan Wahyu 3:5, ada kemungkinan bahwa manusia-manusia yang
ditetapkan ini pun masih dapat dihapus namanya (terjemahan bahasa inggris
menuliskan blot - menodai dengan tinta sampai tidak terlihat lagi).
----------------------------------------------------------
Pertanyaan-pertanyaan yang
mungkin timbul dari penjelasan diatas :
1. Jika kitab kehidupan ini
menuliskan nama-nama orang yang akan selamat, berarti dari awalnya sudah pasti
akan ada orang yang tidak selamat?
Jawaban atas pertanyaan ini
adalah ya, mengacu pada Wahyu 17:8 yang mengatakan bahwa mereka yang tidak
tertulis di dalam kitab kehidupan SEJAK DUNIA DIJADIKAN.
2. Loh, jika begitu bagaimana
dengan ayat 1 Timotius 2:4 yang mengatakan bahwa Elohim menginginkan semua
orang diselamatkan? Apakah kedua ayat ini tidak bertentangan? Menginginkan
semua orang diselamatkan padahal dari awalnya telah menentukan siapa yang akan
terhilang daripada-Nya untuk selamanya?
Jawaban atas pertanyaan ini
adalah ya, kedua ayat ini kelihatan bertentangan. Tetapi menurut penulis, kehendak
bebas manusialah yang menentukan apakah nantinya namanya akan tertulis di dalam
kitab kehidupan (yang tadinya mungkin belum tertulis), atau namanya tetap tertulis
(yang tadinya sudah tertulis), atau namanya akan dihapus (yang tadinya sudah
tertulis). Hal ini didasari pada Mazmur 69:28 dan Wahyu 3:5. Jika orang-orang
yang dari awalnya nama mereka telah tercantum masih dapat dihapus, bukankah hal
ini juga berarti yang dari awalnya tidak tercantum juga masih dapat ditulis?
Berarti semuanya tergantung dari kehendak Elohim dan kehendak bebas manusia.
Menurut penulis, sekalipun nama
seseorang tidak tertulis di kitab kehidupan, tetapi jika Elohim berkehendak,
Dia dapat melembutkan hati manusia tersebut untuk bertobat dan pada akhirnya
menjadi orang percaya. Tetapi jika manusia tersebut masih tetap tegar tengkuk
dan tidak mau bertobat, maka dalam hal ini Elohim sudah melakukan bagian-Nya.
Manusia tersebut yang atas kehendak bebasnya memilih untuk tidak bertobat.
3. Apakah ada manusia yang
lahir hanya untuk terhilang pada akhirnya?
Meskipun tidak menyenangkan,
hal ini harus diakui benar. Siapa-siapa saja orang ini? Ada beberapa kategori
orang-orang ini, tetapi yang mungkin paling jelas kategorinya adalah mereka
yang TIDAK PERNAH mendengar pemberitaan Injil sehingga mati dalam keadaan tidak
mengenal Yahshua.
Apakah karena letak
geografisnya (di daerah yang belum terjangkau peradaban) ataupun mungkin karena
tidak pernah ada orang yang memberitakan kepadanya sekalipun dia berada di kota
besar.
4. Apa yang terjadi pada
orang-orang ini dan semua mereka yang tidak tertulis namanya di kitab kehidupan?
Mereka akan mengalami kematian
yang kedua, dilemparkan ke lautan api.
5. Loh, kalau begitu bukankah
hal itu berarti bahwa Elohim itu kejam? Ada mereka yang bahkan tidak diberi
kesempatan mengenal Yahshua tapi harus dilemparkan ke lautan api?
Elohim telah memberikan
segalanya yang Dia bisa berikan, yaitu Putra-Nya yang paling berharga bagi-Nya,
yang sebelum segala sesuatu dijadikan, telah ada bersama-Nya. Dan Dia
memberikannya untuk apa? Supaya setiap orang yang percaya mendapat hidup yang
kekal.(Yohanes 3:16)
Pertanyaannya : mengapa ada
mereka yang tidak mengenal Yahshua bahkan mereka yang ada dalam peradaban di
kota-kota besar bukan mereka yang tinggal di tempat terpencil?
Jawabannya adalah karena kita
sebagai orang percaya yang tidak mengambil bagian dalam penginjilan kepada
orang-orang ini dengan segala macam alasan yang dapat kita berikan. Tidak
perduli seberapa masuk akal atau seberapa benarnya alasan tersebut, itu adalah
alasan. Kita sebagai orang percaya sebenarnya adalah rekan kerja Elohim untuk
menanam dan menyiram tetapi Elohim yang menumbuhkan.(1 Korintus 3:9 - ILT) Menanam adalah mengabarkan Injil dan hal ini
adalah menanam iman dalam hati mereka yang mendengarnya dan percaya, menyiram
adalah memberi pengertian-pengertian yang dibutuhkan oleh mereka yang percaya,
sedangkan bagian Elohim adalah menumbuhkan roh orang-orang percaya ini agar
berbuah seperti apa yang Dia kehendaki.
Sekian artikel kali ini, semoga
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar