Jumat, 30 Desember 2016

Penghakiman Terakhir/Penghakiman Takhta Putih Besar

Penghakiman terakhir bukanlah penghakiman terhadap orang percaya dan bukan penghakiman sebelum awal masa Kerajaan 1000 tahun Tuhan Yahshua.


Lalu apa itu penghakiman terakhir?
Penghakiman terakhir adalah penghakiman setelah Kerajaan 1000 tahun dan dimulai setelah setan dilemparkan ke dalam lautan api dan seluruh yang memberontak bersamanya dimusnahkan oleh api Elohim.

Untuk kali ini, kita akan mengutip ayat-ayat dari Wahyu 20:11-15/Revelation 20:11-15:

TB:
11. Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
12. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
13. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.
14. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
15. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

ILT:
11. Dan aku melihat takhta putih yang besar dan Dia yang duduk di atasnya, yang dari hadapan-Nya, bumi dan langit telah menghilang dan tidak didapatkan tempat bagi mereka.
12. Dan aku melihat mereka yang mati, kecil dan besar, yang berdiri di hadapan Elohim. Dan dibukalah gulungan kitab, juga dibuka gulungan kitab yang lain, yang adalah Kitab Kehidupan. Dan mereka yang mati dihakimi dari apa yang tertulis dalam gulungan kitab itu, sesuai dengan perbuatan-perbuatan mereka.
13. Dan laut menyerahkan mereka yang mati dari dalamnya. Dan maut serta alam maut menyerahkan mereka yang mati dari dalamnya, dan mereka masing-masing dihakimi sesuai dengan perbuatan-perbuatan mereka.
14. Dan maut serta alam maut dilemparkan ke dalam lautan api. Ini adalah kematian kedua.
15. Dan jika seseorang tidak didapati tertulis di dalam Kitab Kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api.

KJV:
11. And I saw a great white throne, and him that sat on it, from whose face the earth and the heaven fled away; and there was found no place for them.
12. And I saw the dead, small and great, stand before God; and the books were opened: and another book was opened, which is the book of life; and the dead were judged out of those things which were written in the books, according to their works.
13. And the sea gave up the dead which were in it; and death and hell delivered up the dead which were in them: and they were judged every man according to their works.
14. And death and hell were cast into the lake of fire. This is the second death.
15. And whosoever was not found written in the book of life was cast into the lake of fire.

JGLT:
11. And I saw a Great White Throne, and the One sitting on it, from whose face the earth and the heaven fled; and a place was not found for them.
12. And I saw the dead, the small and the great, standing before God. And books were opened. And another Book was opened, which is the Book of Life. And the dead were judged out of the things written in the books, according to their works.
13. And the sea gave up the dead in it. And death and hell gave up the dead in them. And they were each judged according to their works.
14. And death and hell were thrown into the Lake of Fire. This is the second death.
15. And if anyone was not found having been written in the Book of Life, he was thrown into the Lake of Fire.

HCSB:
11. Then I saw a great white throne and One seated on it. Earth and heaven fled from His presence, and no place was found for them.
12. I also saw the dead, the great and the small, standing before the throne, and books were opened. Another book was opened, which is the book of life, and the dead were judged according to their works by what was written in the books.
13. Then the sea gave up its dead, and Death and Hades gave up their dead; all were judged according to their works.
14. Death and Hades were thrown into the lake of fire. This is the second death, the lake of fire.
15. And anyone not found written in the book of life was thrown into the lake of fire.

CJB:
11. Next I saw a great white throne and the One sitting on it. Earth and heaven fled from his presence, and no place was found for them.
12. And I saw the dead, both great and small, standing in front of the throne. Books were opened; and another book was opened, the Book of Life; and the dead were judged from what was written in the books, according to what they had done.
13. The sea gave up the dead in it; and Death and Sh'ol gave up the dead in them; and they were judged, each according to what he had done.
14. Then Death and Sh'ol were hurled into the lake of fire. This is the second death - the lake of fire.
15. Anyone whose name was not found written in the Book of Life was hurled into the lake of fire.

HRB:
11. And I saw a Great White Throne, and the One sitting on it, from whose face the earth and the heaven fled; and a place was not found for them.
12. And I saw the dead, the small and the great, standing before YAHWEH. And books were opened. And another Book was opened, which is the Book of Life. And the dead were judged out of the things written in the books, according to their works.
13. And the sea gave up the dead in it. And death and the grave gave up the dead in them. And they were each judged according to their works.
14. And death and the grave were thrown into the Lake of Fire. This is the second death.
15. And if anyone was not found having been written in the Book of Life, he was thrown into the Lake of Fire.


Sekarang, marilah kita bahas ayat demi ayat:

Siapa yang menjadi Hakim pada penghakiman terakhir?
Pada ayat ke-11 diatas telah ditulis ada Seorang yang duduk diatas Takhta Putih Besar. Apakah ini berarti bahwa hanya Elohim Bapa YAHWEH saja yang menjadi hakim? Menurut penulis tidak, tetapi yang menjadi hakim adalah Bapa, Putra, dan Roh Kudus yang telah menyatu sehingga terlihat seperti hanya seorang.

Mungkinkah hal itu?
Sangat mungkin, karena di Yohanes 10:30, Tuhan Yahshua sendiri telah mengatakan bahwa Dia dan Bapa adalah satu. Juga hal ini diulang di Yohanes 17:21-23. Harus penulis ingatkan, ketika Yahshua berkata bahwa Dia dan Bapa adalah satu, itu bukan hanya secara rohani (menyatu secara roh), tetapi bahwa ketika di surga, Dia juga dapat tinggal di "dalam" Bapa dan menyatu dengan Bapa, meskipun Dia juga bisa duduk di sebelah kanan Bapa, seperti apa yang telah dilihat Stefanus sebelum dia dirajam sampai mati. (Kisah Para Rasul 7:55-56)

3 pribadi yang menjadi satu, mungkinkah?
Penulis akan mengambil perbandingan yang sederhana saja dari Matius 8:28-34, Markus 5:1-20, dan Lukas 8:26-39 tentang Yahshua mengusir roh jahat dari orang Gerasa. Roh jahat ini menyebut dirinya adalah Legion, mengapa? Karena jumlah mereka bukan hanya satu tetapi banyak. Berapakah jumlah mereka?
Markus 5:13 mencatat jumlah mereka ketika diusir kepada kawanan babi ada kira-kira dua ribu. Karena dua ribu ekor babi tersebut semuanya meloncat ke dalam jurang dan mati tenggelam.
Mari kita bahas, ketika mereka merasuki orang tersebut, dua ribu roh jahat dapat tinggal di dalam satu tubuh/wadah dan berbagi tubuh/wadah tersebut tanpa hambatan apapun. Maka dengan demikian apakah tidak mungkin 3 pribadi yang semuanya adalah Elohim, tidak bisa menjadi satu?

Kalau begitu wajah siapa yang terlihat?
Untuk mengerti hal ini, kita harus memahami bahwa dari 3 pribadi, yang merupakan manusia hanyalah Yahshua saja (Dia bukan hanya manusia tetapi juga Elohim), jadi yang mempunyai daging adalah Yahshua saja, sedangkan Bapa YAHWEH dan Roh Kudus adalah Roh, jadi tidak mempunyai daging.
Maka wajah yang terlihat diatas Takhta Putih Besar itu, menurut penulis adalah wajah Yahshua.

----------------------------------------------------------

Untuk siapa penghakiman ini berlaku?
Pada ayat ke-12 telah dituliskan bahwa semua orang mati akan berdiri di hadapan YAHWEH. Maka jelaslah, bahwa penghakiman ini hanya bagi mereka yang sudah mati DAN bukan orang percaya. Karena orang percaya akan diluputkan dari penghakiman ini.

Mengapa luput?
Karena orang-orang percaya yang mati telah lebih dahulu dibangkitkan dan hal ini disebut kebangkitan pertama(Wahyu 20:4-6). Maka mereka tidak lagi dapat disebut orang mati, melainkan orang yang hidup, karena Elohim adalah Elohim orang-orang yang hidup (Matius 22:32, Markus 12:27, Lukas 20:38).

Apa dasar penghakiman ini? Bukankah mereka telah disiksa oleh Iblis dan setan-setan? Apakah hukuman tersebut belum cukup?
Benar, bahwa orang-orang ini telah disiksa oleh Iblis dan setan-setan. Tetapi hal itu ATAS DASAR KETIDAKPERCAYAAN mereka terhadap Putra Elohim, yaitu Yahshua. Itulah sebabnya dituliskan didalam Yohanes 3:18 (ILT) bahwa siapa yang tidak percaya, ia sudah dihukum, karena dia tidak percaya kepada Nama Putra Tunggal Elohim. Hal yang sama juga diulang pada beberapa ayat lain seperti Markus 16:16, Yohanes 3:36, Yohanes 5:24, Yohanes 8:24, dll.
Pada penghakiman terakhir, mereka akan diadili langsung oleh Elohim BERDASARKAN perbuatan-perbuatan mereka yang tertulis di dalam kitab-kitab/buku-buku yang dibuka di hadapan Elohim, jadi bukan lagi atas dasar ketidakpercayaan mereka.

Dikatakan kitab-kitab/buku-buku(lebih dari satu buku), apa-apa saja kitab ini?
Ini merupakan pendapat penulis dan juga berdasarkan kotbah dari Ev. Yusak Tjipto Purnomo, kitab-kitab yang akan dibuka ini adalah
1. Kitab yang mencatat perbuatan seseorang dari sejak ia lahir mungkin juga dari sejak ia dapat berpikir tentang yang baik dan yang jahat karena sejak saat itulah seseorang harus memberi pertanggungjawaban atas segala yang telah ia lakukan.
2. Kitab yang dipercayai oleh orang tersebut ataupun kitab suci dari agama yang dipercayai orang tersebut. Mengapa demikian? Jika seseorang yang menyembah berhala dan memiliki kitab sucinya sendiri, tentunya jika dia diadili menurut hukum Yahudi yang sama sekali tidak pernah didengarnya ataupun dibacanya atau diajarkan kepadanya, maka hal itu merupakan suatu penghakiman yang tidak adil. Sedangkan Elohim adalah Hakim yang adil. Tetapi jika seseorang akan dihakimi berdasarkan perbuatan-perbuatannya menurut apa yang tertulis dari kitab suci yang dipercayainya, tentulah dia sendiri tidak bisa membantah bahwa hal tersebut tidak adil. Hal ini juga sudah ditegaskan di dalam Roma 2:12. Contoh yang lebih mudahnya adalah seperti ini. Ketika masa-masa kita sekolah SMP, SMA ataupun SD, ujian yang diberikan kepada kita adalah dari pelajaran yang sudah diajarkan kepada kita, bukannya pelajaran yang BELUM PERNAH diajarkan kepada kita. Misalnya, jika kita sudah belajar perkalian, maka ujiannya adalah perkalian bukan perpangkatan.

Dari sini dapat disimpulkan, apakah mungkin yang beragama lain dapat masuk ke dalam surga?
Jawabnya secara teori adalah dapat, tetapi hanya dengan syarat bahwa dia harus dapat melakukan seluruh kewajibannya seperti yang tertulis dalam kitab suci agama yang dipercayainya tanpa satu pun kesalahan selama hidupnya. Maka pertanyaannya apakah itu mungkin?
Menurut penulis, tidak mungkin seseorang tidak memiliki satu kesalahan pun dalam hidupnya ketika dia melaksanakan kewajiban keagamaannya.

Dengan demikian hal ini berarti satu-satunya jalan ke surga adalah PERCAYA kepada Putra Tunggal Elohim, yaitu Yahshua. Oleh karena IMAN PERCAYA, BUKAN karena PERBUATAN. Siapapun yang mengira bahwa perbuatan baiknya akan membuatnya mendapatkan tempat di surga, ingatlah Yesaya 64:6 telah dengan sangat jelas mengatakan bahwa segala kesalehan manusia itu seperti kain kotor di hadapan Elohim, sama sekali tidak berarti apa-apa karena penuh dengan kotoran. Hanya jika kita "dicuci" dengan darah Yahshua, barulah perbuatan baik kita itu akan diperhitungkan sebagai upah kita di surga nanti.

Yang menarik dari ayat 12 adalah bahwa suatu kitab lain dibuka, kitab yang disebut Kitab Kehidupan.
Tetapi signifikansi kitab ini barulah akan nyata setelah beberapa ayat dibawah.

----------------------------------------------------------

Ada berapa tempat penampungan orang mati?
Pada ayat ke-13 dituliskan dengan jelas, bahwa laut menyerahkan orang yang mati di dalamnya, dan juga maut serta kerajaan maut menyerahkan orang yang mati di dalamnya.
Apa maksud kedua hal ini? Berarti ada lebih dari satu tempat menampung orang mati? Berarti tempat penyiksaan Iblis dan setan-setan juga bukan hanya di alam maut?
Menurut pendapat penulis bukanlah seperti itu, tetapi ini mengacu kepada tempat sisa tubuh/mayat dari orang-orang yang tadinya mati. Kalau matinya di darat, mayatnya biasanya dikubur dan pada akhirnya akan terurai, dan sepertinya hal ini dihitung masuk ke dalam kerajaan Maut. Tetapi jika matinya di laut?
Biasanya tulang-tulangnya akan membatu dan terletak di dasar laut dalam keadaan tidak dikubur.

----------------------------------------------------------

Karena Elohim adalah Elohim orang-orang hidup dan dihadapan-Nya semua orang hidup, maka orang-orang yang sudah mati ini akan menerima juga tubuh mereka kembali dari kedua tempat tersebut, TETAPI mereka menerimanya untuk mendapatkan kematian yang kedua, yaitu lautan api (ayat 14).
Alasan kenapa kemungkinan besar tidak seorangpun dari mereka masuk surga sudah dikemukakan diatas.

----------------------------------------------------------

Mungkinkah ada orang yang percaya yang akan masuk ke dalam lautan api?
Ayat 15 menuliskan jika seseorang tidak didapati namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan itu, Ia akan dilemparkan kedalam lautan api.
Nah, sekarang... kira-kira Kitab Kehidupan ini yang begitu menentukan apakah seseorang masuk ke dalam lautan api atau tidak adalah kitab yang menuliskan tentang siapa?
HARAP DIINGAT, ada dua Kitab Kehidupan : Kitab Kehidupan saja (Mazmur 69:28, Filipi 4:3, Wahyu 3:5, Wahyu 17:8, Wahyu 20:12, Wahyu 20:15) dan Kitab Kehidupan Anak Domba (Wahyu 13:8, Wahyu 21:27)

Yang akan dijelaskan sedikit dibawah ini adalah tentang kitab kehidupan saja.

Menurut pendapat penulis, Kitab Kehidupan ini dari awalnya telah mencatat SELURUH manusia yang awalnya ditetapkan akan tinggal bersama-sama dengan Elohim dan Yahshua, tetapi mengacu dari Mazmur 69:28 dan Wahyu 3:5, ada kemungkinan bahwa manusia-manusia yang ditetapkan ini pun masih dapat dihapus namanya (terjemahan bahasa inggris menuliskan blot - menodai dengan tinta sampai tidak terlihat lagi).

----------------------------------------------------------

Pertanyaan-pertanyaan yang mungkin timbul dari penjelasan diatas :
1. Jika kitab kehidupan ini menuliskan nama-nama orang yang akan selamat, berarti dari awalnya sudah pasti akan ada orang yang tidak selamat?
Jawaban atas pertanyaan ini adalah ya, mengacu pada Wahyu 17:8 yang mengatakan bahwa mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan SEJAK DUNIA DIJADIKAN.

2. Loh, jika begitu bagaimana dengan ayat 1 Timotius 2:4 yang mengatakan bahwa Elohim menginginkan semua orang diselamatkan? Apakah kedua ayat ini tidak bertentangan? Menginginkan semua orang diselamatkan padahal dari awalnya telah menentukan siapa yang akan terhilang daripada-Nya untuk selamanya?
Jawaban atas pertanyaan ini adalah ya, kedua ayat ini kelihatan bertentangan. Tetapi menurut penulis, kehendak bebas manusialah yang menentukan apakah nantinya namanya akan tertulis di dalam kitab kehidupan (yang tadinya mungkin belum tertulis), atau namanya tetap tertulis (yang tadinya sudah tertulis), atau namanya akan dihapus (yang tadinya sudah tertulis). Hal ini didasari pada Mazmur 69:28 dan Wahyu 3:5. Jika orang-orang yang dari awalnya nama mereka telah tercantum masih dapat dihapus, bukankah hal ini juga berarti yang dari awalnya tidak tercantum juga masih dapat ditulis? Berarti semuanya tergantung dari kehendak Elohim dan kehendak bebas manusia.
Menurut penulis, sekalipun nama seseorang tidak tertulis di kitab kehidupan, tetapi jika Elohim berkehendak, Dia dapat melembutkan hati manusia tersebut untuk bertobat dan pada akhirnya menjadi orang percaya. Tetapi jika manusia tersebut masih tetap tegar tengkuk dan tidak mau bertobat, maka dalam hal ini Elohim sudah melakukan bagian-Nya. Manusia tersebut yang atas kehendak bebasnya memilih untuk tidak bertobat.

3. Apakah ada manusia yang lahir hanya untuk terhilang pada akhirnya?
Meskipun tidak menyenangkan, hal ini harus diakui benar. Siapa-siapa saja orang ini? Ada beberapa kategori orang-orang ini, tetapi yang mungkin paling jelas kategorinya adalah mereka yang TIDAK PERNAH mendengar pemberitaan Injil sehingga mati dalam keadaan tidak mengenal Yahshua.
Apakah karena letak geografisnya (di daerah yang belum terjangkau peradaban) ataupun mungkin karena tidak pernah ada orang yang memberitakan kepadanya sekalipun dia berada di kota besar.

4. Apa yang terjadi pada orang-orang ini dan semua mereka yang tidak tertulis namanya di kitab kehidupan?
Mereka akan mengalami kematian yang kedua, dilemparkan ke lautan api.

5. Loh, kalau begitu bukankah hal itu berarti bahwa Elohim itu kejam? Ada mereka yang bahkan tidak diberi kesempatan mengenal Yahshua tapi harus dilemparkan ke lautan api?
Elohim telah memberikan segalanya yang Dia bisa berikan, yaitu Putra-Nya yang paling berharga bagi-Nya, yang sebelum segala sesuatu dijadikan, telah ada bersama-Nya. Dan Dia memberikannya untuk apa? Supaya setiap orang yang percaya mendapat hidup yang kekal.(Yohanes 3:16)

Pertanyaannya : mengapa ada mereka yang tidak mengenal Yahshua bahkan mereka yang ada dalam peradaban di kota-kota besar bukan mereka yang tinggal di tempat terpencil?
Jawabannya adalah karena kita sebagai orang percaya yang tidak mengambil bagian dalam penginjilan kepada orang-orang ini dengan segala macam alasan yang dapat kita berikan. Tidak perduli seberapa masuk akal atau seberapa benarnya alasan tersebut, itu adalah alasan. Kita sebagai orang percaya sebenarnya adalah rekan kerja Elohim untuk menanam dan menyiram tetapi Elohim yang menumbuhkan.(1 Korintus 3:9 - ILT)  Menanam adalah mengabarkan Injil dan hal ini adalah menanam iman dalam hati mereka yang mendengarnya dan percaya, menyiram adalah memberi pengertian-pengertian yang dibutuhkan oleh mereka yang percaya, sedangkan bagian Elohim adalah menumbuhkan roh orang-orang percaya ini agar berbuah seperti apa yang Dia kehendaki.




Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar