Bagian
terakhir...woohooooo. Akhirnya selesai juga seri pasangan hidup. Sebelum
membaca bagian 4 ada baiknya membaca bagian 1-3 terlebih dahulu jika belum
membacanya.
1.
Jodoh dari Tuhan atau Pilih Sendiri?
2.
Pacaran Kudus atau Pacaran Nikmat?
3.
Pernikahan yang Diberkati atau Perzinahan Penuh Kutuk?
4.
Pernikahan Heteroseksual Normal atau LGBT?
Langsung
saja, pernikahan yang dikehendaki oleh Elohim sebenarnya adalah pernikahan yang
KUDUS (karena Dia menghendaki keturunan ilahi - sudah dibahas di bagian 3),
MONOGAMI, HETEROSEKSUAL, mempunyai hubungan seksual yang NORMAL, dan yang
menyatukan suami dan istri secara total.(tubuh, jiwa, dan roh).
Mari
kita bahas tentang MONOGAMI dan HETEROSEKSUAL
Apa
yang dimaksud dengan pernikahan yang monogami?
Maksudnya
adalah bahwa pernikahan tersebut haruslah antara seorang pria dan seorang
wanita BUKAN banyak pria satu wanita ataupun satu pria banyak wanita.(Kejadian
2:24 - SEORANG laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu
dengan isterinya, sehingga KEDUANYA menjadi satu daging) Jelas sekali dikatakan
SEORANG (satu orang) dan KEDUANYA (dua orang satu suami satu istri)
Kemudian,
apa yang dimaksud dengan pernikahan heteroseksual?
Pernikahan
heteroseksual adalah pernikahan dimana suami adalah seorang pria YANG SEJAK
LAHIRNYA adalah pria dengan seorang wanita YANG SEJAK LAHIRNYA adalah wanita.
BUKAN pria JADI-JADIAN atau wanita JADI-JADIAN. Apa maksudnya pria jadi-jadian
atau wanita jadi-jadian? BANCI, atau bahasa zaman sekarang adalah transgender.
Kemudian,
bagaimanakah hubungan seksual yang normal?
Hubungan
seksual yang normal adalah dimana suami dan istri saling menyetujui untuk
berhubungan seks DAN alat kelamin pria masuk ke alat kelamin wanita BUKAN
menggunakan lubang pantat.
Kalau
begitu apakah yang termasuk hubungan seksual yang tidak normal?
1.
Sadisme seperti cambuk atau diikat atau yang lain-lain yang sifatnya menyakiti
salah satu pasangan.
Hubungan
antara suami istri adalah hubungan yang saling mengingini BUKAN untuk menyakiti
salah satu pasangan. Maka jika hubungan tersebut tidak diinginkan oleh salah
satu pihak, hal itu dapat dikategorikan KDRT(Kekerasan Dalam Rumah Tangga) dan
merupakan pemerkosaan.
2.
Menggunakan film porno untuk merangsang hubungan seksual.
Menonton
film porno sebelum berhubungan dapat membuat kita membayangkan bintang film
porno bukannya pasangan kita dan hal itu sudah merupakan perzinahan. Lagipula,
jika kita menonton film porno untuk membuat kita terangsang, hal ini hanya
menegaskan bahwa kita tidak lagi merasa bahwa pasangan kita itu cukup menarik
bagi kita.
3.
MEMIKIRKAN orang lain ketika berhubungan BUKANNYA pasangannya.
Mungkin
ada pasangan yang masih mencintai pacar lamanya dan membayangkan pasangan yang dinikahinya
adalah pacar lamanya. Ketahuilah hal ini merupakan perzinahan.
4.
Berhubungan melalui lubang pantat ataupun melalui mulut (anal seks dan oral
seks).
Berhubungan
melalui lubang pantat disebut juga anal seks atau sodomi.
Apa
arti sodomi secara literal? Dosa SODOM.
Maka sudah jelas bahwa berhubungan melalui lubang pantat adalah DOSA. Bahkan secara
umum (dapat dilihat di wikipedia dengan kata kunci "sodomy"), yang
digolongkan sebagai sodomi adalah hubungan seks dimana alat kelamin pria bukan
dimasukkan ke dalam alat kelamin wanita, sehingga oral seks, anal seks, dan
seks dengan binatang digolongkan sebagai sodomi. Tetapi untuk saat ini, sodomi
hanya dibatasi pada anal seks. Ayat-ayat yang menegaskan hal ini adalah sebagai
berikut:
-
Kejadian 19:5-7. Kepada orang-orang Sodom yang ingin berhubungan seks dengan
malaikat-malaikat yang menumpang di rumah Lot, Lot berkata janganlah berbuat
jahat. Hal ini sudah menunjukkan bahwa pada zaman itu pun berhubungan seks
dengan seorang pria (tentunya hanya dapat dilakukan melalui anal seks atau oral
seks) adalah sesuatu yang jahat.
-
Imamat 18:22 (ILT): Engkau tidak boleh berbaring dengan seorang laki-laki,
seperti layaknya berbaring dengan wanita; itu adalah suatu kejijikan. (juga
dapat ditemukan pada Imamat 20:13)
Ayat
ini berbicara tentang homoseks, tetapi sekaligus juga mencakup tentang anal
seks dan oral seks, karena tidak ada cara untuk berhubungan seks dengan seorang
pria seperti dengan seorang wanita kecuali dengan menggunakan lubang pantat
ataupun mulut (anal seks dan oral seks)
5.
Berhubungan seks dengan binatang
Berhubungan
seks dengan binatang...apalagi yang ini. Elohim tidak menciptakan manusia untuk
memperbanyak jumlah binatang, tetapi untuk menghasilkan keturunan ilahi.
Tentang hal ini kitab suci dengan jelas mengatakan bahwa itu adalah najis. Ayat
tentang hal ini dapat dilihat pada Imamat 18:23, Imamat 20:15-16.
6.
Phone seks, cyber seks, dan lainnya.
Dan
yang terakhir....pernikahan yang menyatukan seorang pria dan wanita secara
total (tubuh, jiwa, dan roh). Karena sudah dibahas di bagian 3, maka penulis
hanya akan menegaskan bahwa hubungan pria dan wanita itu sering digunakan untuk
menggambarkan hubungan antara Tuhan Yahshua dengan kita gereja-Nya.(Efesus
5:29-32)
------------------------------------------------------
Baiklah,
sekarang akan kita bahas tentang LGBT (Lesbian, Gay, Biseks, Transgender)
TANPA
perlu panjang lebar, keempat hal tersebut adalah DOSA sehingga penulis hanya
akan memberikan sedikit keterangan dan daftar ayat yang secara jelas
menyatakannya:
Lesbian
: Hubungan seks yang dilakukan oleh
wanita dengan wanita.
Ayat
tentang hal ini dapat dibaca di Roma 1:26
Gay(homoseksual):
Hubungan seks yang dilakukan oleh pria dengan pria.
Ayat
tentang hal ini dapat dibaca di Imamat 18:22, Imamat 20:13, Roma 1:27, 1
Korintus 6:9-10
Biseks
: Hubungan seks yang biasanya disebut AC-DC.(dengan perempuan ok, dengan
laki-laki juga ok)
Ayat-ayat
diatas sudah mencakup tentang hal ini karena bagaimanapun biseks pasti juga
termasuk berhubungan dengan sesama jenis, apakah pria dengan pria atau wanita
dengan wanita.
Transgender/Banci
: Orang yang merubah kelaminnya dari laki-laki menjadi perempuan atau perempuan
menjadi laki-laki. Sekalipun di zaman ketika Musa menerima Taurat belum ada transgender,
tetapi ada ayat pada Ulangan 22:5 yang dengan jelas mengatakan bahwa wanita
yang mengenakan pakaian laki-laki dan laki-laki yang mengenakan pakaian wanita
adalah kekejian bagi Elohim.
Maka
logikanya adalah jika seseorang merubah kelaminnya, apakah dia tidak akan
memakai pakaian sesuai dengan jenis kelamin barunya?
Berbeda
dengan masalah fashion ataupun hanya untuk hiburan misalnya komedi ataupun film
atau pertunjukan, tetapi yang dimaksud oleh ayat diatas adalah orang-orang yang
"menolak" jenis kelamin aslinya dan ingin menjadi seperti lawan
jenisnya.
Tentang
banci juga dapat dibaca pada 1 Korintus 6:9.
Catatan
Akhir:
Pernikahan
heteroseksual normal dikehendaki oleh Elohim bukan untuk membuat suatu
pernikahan menjadi pernikahan yang membosankan karena kurang
"kreativitas" dan "inovasi" di atas ranjang, tetapi untuk
mendekatkan kita kepada-Nya. Banyak yang menganggap hal ini sebagai larangan
yang sifatnya terlalu mengekang, tetapi prinsip yang harus diingat adalah
ketika kita menjadi orang percaya, maka kita SUDAH memilih untuk menjadi musuh
dunia. Dan segala kesenangan dunia ini tidaklah disukai oleh Elohim karena
banyak sekali bahkan hampir semua kesenangan dunia ini didasarkan atas dosa
TERUTAMA dosa nafsu seksual.
Sekalipun
ada negara yang telah melegalkan dosa yang dibahas di artikel ini, tidak
berarti bahwa Elohim menutup sebelah mata terhadap siapapun yang melakukan dosa
tersebut. Dalam hal ini, patokan yang harus kita pegang adalah apa yang sudah
tertulis di kitab suci karena itulah firman Elohim.
Akhir
kata, seks dalam pernikahan adalah kudus, tetapi dosa tetap mengintai di balik
pintu. Jika seks hanya berdasarkan nafsu sehingga ingin mencoba berbagai macam
cara dunia ini yang sudah dilarang, maka ingatlah selalu ada harga yang harus
dibayar untuk itu. Dosa selalu merupakan pilihan, bukan suatu hal yang sifatnya
tidak bisa kita lepaskan.(paksaan)
Semoga
artikel ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar