Jumat, 02 Desember 2016

Pasangan Hidup Bagian 4 : Pernikahan Heteroseksual Normal atau LGBT?

Bagian terakhir...woohooooo. Akhirnya selesai juga seri pasangan hidup. Sebelum membaca bagian 4 ada baiknya membaca bagian 1-3 terlebih dahulu jika belum membacanya.
Pada bagian terakhir ini, karena sebenarnya sangat jelas bahwa LGBT adalah dosa, maka penulis hanya akan memberikan ayat-ayat kitab suci yang sudah jelas sekali menyatakannya. Sekedar memberitahu, ada 4 bagian tentang pasangan hidup yang berkelanjutan, yaitu:
1. Jodoh dari Tuhan atau Pilih Sendiri?
2. Pacaran Kudus atau Pacaran Nikmat?
3. Pernikahan yang Diberkati atau Perzinahan Penuh Kutuk?
4. Pernikahan Heteroseksual Normal atau LGBT?

Langsung saja, pernikahan yang dikehendaki oleh Elohim sebenarnya adalah pernikahan yang KUDUS (karena Dia menghendaki keturunan ilahi - sudah dibahas di bagian 3), MONOGAMI, HETEROSEKSUAL, mempunyai hubungan seksual yang NORMAL, dan yang menyatukan suami dan istri secara total.(tubuh, jiwa, dan roh).

Mari kita bahas tentang MONOGAMI dan HETEROSEKSUAL

Apa yang dimaksud dengan pernikahan yang monogami?
Maksudnya adalah bahwa pernikahan tersebut haruslah antara seorang pria dan seorang wanita BUKAN banyak pria satu wanita ataupun satu pria banyak wanita.(Kejadian 2:24 - SEORANG laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga KEDUANYA menjadi satu daging) Jelas sekali dikatakan SEORANG (satu orang) dan KEDUANYA (dua orang satu suami satu istri)

Kemudian, apa yang dimaksud dengan pernikahan heteroseksual?
Pernikahan heteroseksual adalah pernikahan dimana suami adalah seorang pria YANG SEJAK LAHIRNYA adalah pria dengan seorang wanita YANG SEJAK LAHIRNYA adalah wanita. BUKAN pria JADI-JADIAN atau wanita JADI-JADIAN. Apa maksudnya pria jadi-jadian atau wanita jadi-jadian? BANCI, atau bahasa zaman sekarang adalah transgender.

Kemudian, bagaimanakah hubungan seksual yang normal?
Hubungan seksual yang normal adalah dimana suami dan istri saling menyetujui untuk berhubungan seks DAN alat kelamin pria masuk ke alat kelamin wanita BUKAN menggunakan lubang pantat.
Kalau begitu apakah yang termasuk hubungan seksual yang tidak normal?
1. Sadisme seperti cambuk atau diikat atau yang lain-lain yang sifatnya menyakiti salah satu pasangan.
Hubungan antara suami istri adalah hubungan yang saling mengingini BUKAN untuk menyakiti salah satu pasangan. Maka jika hubungan tersebut tidak diinginkan oleh salah satu pihak, hal itu dapat dikategorikan KDRT(Kekerasan Dalam Rumah Tangga) dan merupakan pemerkosaan.
2. Menggunakan film porno untuk merangsang hubungan seksual.
Menonton film porno sebelum berhubungan dapat membuat kita membayangkan bintang film porno bukannya pasangan kita dan hal itu sudah merupakan perzinahan. Lagipula, jika kita menonton film porno untuk membuat kita terangsang, hal ini hanya menegaskan bahwa kita tidak lagi merasa bahwa pasangan kita itu cukup menarik bagi kita.
3. MEMIKIRKAN orang lain ketika berhubungan BUKANNYA pasangannya.
Mungkin ada pasangan yang masih mencintai pacar lamanya dan membayangkan pasangan yang dinikahinya adalah pacar lamanya. Ketahuilah hal ini merupakan perzinahan.
4. Berhubungan melalui lubang pantat ataupun melalui mulut (anal seks dan oral seks).
Berhubungan melalui lubang pantat disebut juga anal seks atau sodomi.
Apa arti sodomi secara literal? Dosa SODOM. Maka sudah jelas bahwa berhubungan melalui lubang pantat adalah DOSA. Bahkan secara umum (dapat dilihat di wikipedia dengan kata kunci "sodomy"), yang digolongkan sebagai sodomi adalah hubungan seks dimana alat kelamin pria bukan dimasukkan ke dalam alat kelamin wanita, sehingga oral seks, anal seks, dan seks dengan binatang digolongkan sebagai sodomi. Tetapi untuk saat ini, sodomi hanya dibatasi pada anal seks. Ayat-ayat yang menegaskan hal ini adalah sebagai berikut:
- Kejadian 19:5-7. Kepada orang-orang Sodom yang ingin berhubungan seks dengan malaikat-malaikat yang menumpang di rumah Lot, Lot berkata janganlah berbuat jahat. Hal ini sudah menunjukkan bahwa pada zaman itu pun berhubungan seks dengan seorang pria (tentunya hanya dapat dilakukan melalui anal seks atau oral seks) adalah sesuatu yang jahat.
- Imamat 18:22 (ILT): Engkau tidak boleh berbaring dengan seorang laki-laki, seperti layaknya berbaring dengan wanita; itu adalah suatu kejijikan. (juga dapat ditemukan pada Imamat 20:13)
Ayat ini berbicara tentang homoseks, tetapi sekaligus juga mencakup tentang anal seks dan oral seks, karena tidak ada cara untuk berhubungan seks dengan seorang pria seperti dengan seorang wanita kecuali dengan menggunakan lubang pantat ataupun mulut (anal seks dan oral seks)
5. Berhubungan seks dengan binatang
Berhubungan seks dengan binatang...apalagi yang ini. Elohim tidak menciptakan manusia untuk memperbanyak jumlah binatang, tetapi untuk menghasilkan keturunan ilahi. Tentang hal ini kitab suci dengan jelas mengatakan bahwa itu adalah najis. Ayat tentang hal ini dapat dilihat pada Imamat 18:23, Imamat 20:15-16.
6. Phone seks, cyber seks, dan lainnya.

Dan yang terakhir....pernikahan yang menyatukan seorang pria dan wanita secara total (tubuh, jiwa, dan roh). Karena sudah dibahas di bagian 3, maka penulis hanya akan menegaskan bahwa hubungan pria dan wanita itu sering digunakan untuk menggambarkan hubungan antara Tuhan Yahshua dengan kita gereja-Nya.(Efesus 5:29-32)

------------------------------------------------------

Baiklah, sekarang akan kita bahas tentang LGBT (Lesbian, Gay, Biseks, Transgender)
TANPA perlu panjang lebar, keempat hal tersebut adalah DOSA sehingga penulis hanya akan memberikan sedikit keterangan dan daftar ayat yang secara jelas menyatakannya:

Lesbian :  Hubungan seks yang dilakukan oleh wanita dengan wanita.
Ayat tentang hal ini dapat dibaca di Roma 1:26

Gay(homoseksual): Hubungan seks yang dilakukan oleh pria dengan pria.
Ayat tentang hal ini dapat dibaca di Imamat 18:22, Imamat 20:13, Roma 1:27, 1 Korintus 6:9-10

Biseks : Hubungan seks yang biasanya disebut AC-DC.(dengan perempuan ok, dengan laki-laki juga ok)
Ayat-ayat diatas sudah mencakup tentang hal ini karena bagaimanapun biseks pasti juga termasuk berhubungan dengan sesama jenis, apakah pria dengan pria atau wanita dengan wanita.

Transgender/Banci : Orang yang merubah kelaminnya dari laki-laki menjadi perempuan atau perempuan menjadi laki-laki. Sekalipun di zaman ketika Musa menerima Taurat belum ada transgender, tetapi ada ayat pada Ulangan 22:5 yang dengan jelas mengatakan bahwa wanita yang mengenakan pakaian laki-laki dan laki-laki yang mengenakan pakaian wanita adalah kekejian bagi Elohim.
Maka logikanya adalah jika seseorang merubah kelaminnya, apakah dia tidak akan memakai pakaian sesuai dengan jenis kelamin barunya?
Berbeda dengan masalah fashion ataupun hanya untuk hiburan misalnya komedi ataupun film atau pertunjukan, tetapi yang dimaksud oleh ayat diatas adalah orang-orang yang "menolak" jenis kelamin aslinya dan ingin menjadi seperti lawan jenisnya.
Tentang banci juga dapat dibaca pada 1 Korintus 6:9.


Catatan Akhir:
Pernikahan heteroseksual normal dikehendaki oleh Elohim bukan untuk membuat suatu pernikahan menjadi pernikahan yang membosankan karena kurang "kreativitas" dan "inovasi" di atas ranjang, tetapi untuk mendekatkan kita kepada-Nya. Banyak yang menganggap hal ini sebagai larangan yang sifatnya terlalu mengekang, tetapi prinsip yang harus diingat adalah ketika kita menjadi orang percaya, maka kita SUDAH memilih untuk menjadi musuh dunia. Dan segala kesenangan dunia ini tidaklah disukai oleh Elohim karena banyak sekali bahkan hampir semua kesenangan dunia ini didasarkan atas dosa TERUTAMA dosa nafsu seksual.
Sekalipun ada negara yang telah melegalkan dosa yang dibahas di artikel ini, tidak berarti bahwa Elohim menutup sebelah mata terhadap siapapun yang melakukan dosa tersebut. Dalam hal ini, patokan yang harus kita pegang adalah apa yang sudah tertulis di kitab suci karena itulah firman Elohim.

Akhir kata, seks dalam pernikahan adalah kudus, tetapi dosa tetap mengintai di balik pintu. Jika seks hanya berdasarkan nafsu sehingga ingin mencoba berbagai macam cara dunia ini yang sudah dilarang, maka ingatlah selalu ada harga yang harus dibayar untuk itu. Dosa selalu merupakan pilihan, bukan suatu hal yang sifatnya tidak bisa kita lepaskan.(paksaan)




Semoga artikel ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar