Sabtu, 05 November 2016

Perpuluhan/Persepuluhan

Berbicara mengenai perpuluhan, banyak yang merasa "Oh tidak, duit lagi duit lagi". Yaaa, hal ini tidak sepenuhnya salah, tetapi jika kita mengerti bahwa ada janji Tuhan mengenai perpuluhan, tentunya kita akan memandang hal ini dengan cara berbeda. Sehubungan dengan hal ini, penulis mempunyai kesaksian di bagian "I witness". Mari kita bahas.



Perpuluhan atau persepuluhan pertama sekali diberikan oleh Abraham kepada Melkisedek setelah dia menyelamatkan Lot yang sedang ditawan oleh Kedorlaomer, kemudian setelah itu Yakub (belum berganti nama menjadi Israel) ketika pergi mencari istri bagi dirinya sendiri, di perjalanan ketika di Betel, ia mengucapkan sebuah janji kepada Elohim bahwa segala sesuatu yang Elohim berikan kepadanya, akan dipersembahkan persepuluhannya kepada Elohim. Dan sejak saat itulah, persepuluhan menjadi suatu kewajiban bagi anak-anak Israel sekalipun ketetapannya barulah diberikan ratusan tahun kemudian setelah Yakub berjanji.

Bagaimana cara menghitung persepuluhan?
Ada dua cara penghitungan persepuluhan di zaman sekarang ini, yaitu untuk yang menerima gaji dan 
untuk yang pemilik usaha. 
Untuk yang menerima gaji prinsipnya adalah berapa gaji kotor yang anda terima dikalikan dengan 10%, contohnya : gaji 3 juta dan langsung dipotong pajak, asuransi, bpjs, ini dan itu, setelah dipotong maka gaji bersih yang masuk tinggal 2 juta sekian. Maka perhitungan persepuluhannya adalah berasal dari gaji yang 3 juta bukan yang 2 juta sekian. Waduh bro, sadis amat dari gaji kotor bro, kenapa bukan dari yang 2 juta sekian bro? Karena yang sebenarnya langsung kita terima itu adalah yang 3 juta bukan yang 2 juta sekian. Menjadi 2 juta sekian setelah pemotongan ini dan itu secara otomatis (salah satu belalang pelahap yang nanti akan dijelaskan di bawah). Yakinlah sekalipun mungkin nampaknya berat, Tuhan punya cara yang sangat efektif untuk memberkati kita mungkin tanpa kita sadari. Pada beberapa orang yang tidak cakap dalam mengatur keuangan, sebelum memberi persepuluhan, gajinya saja sudah tidak mencukupi untuk menutupi pengeluarannya. Untuk orang-orang yang seperti ini saya hanya bisa mengatakan, "Sekecil apa pun gaji anda, pasti cukup untuk hidup (mungkin sengsara atau melarat pada awalnya), tetapi sebesar apa pun gaji anda, pasti tidak akan cukup untuk memenuhi gaya hidup." Pada bagian ini yang ada hanya kesalahan manajemen keuangan, bukan gajinya yang tidak cukup. Tentunya ada pengecualian bagi kasus-kasus tertentu dimana mereka mengalami peristiwa diluar perkiraan, misalnya sakit penyakit, kecelakaan, dll.
Untuk yang pemilik usaha prinsipnya adalah berapa keuntungan bersih yang anda terima dikalikan dengan 10%, contohnya : omzet (pemasukan) 100 juta, dikurangi modal 80 juta, jadi keuntungan kotor 20 juta. Kemudian ada gaji pegawai 2 juta, biaya listrik, air, retribusi sampah, parkir, keamanan, pajak, dsb 5 juta. Setelah dikurangi semua, keuntungan bersihnya adalah 13 juta. maka perhitungan persepuluhannya adalah berasal dari keuntungan bersih yang 13 juta itu. Waduh bro, enak amat bro, yang kerja terima gaji motongnya dari gaji kotor, kenapa yang pemilik usaha motongnya dari keuntungan bersih bukan keuntungan kotor? Gak adil kan? Hal ini perlu dipahami terutama bagi mereka yang belum pernah berwiraswasta, ada saatnya omzet dikurangi modal menghasilkan keuntungan, tetapi keuntungan kotor tersebut setelah dikurangi gaji, semua biaya ini dan itu menghasilkan kerugian bersih. Nah, kalau rugi bagaimana mungkin seseorang memberikan persepuluhan? 10% dari kerugian? Itu kan tidak mungkin.

Siapa-siapa saja yang berhak menerima persepuluhan?
Selama ini kita diajarkan untuk mengembalikan persepuluhan ke rumah Tuhan (gereja), tetapi sadarkah kita bahwa sebenarnya ada beberapa pihak yang berhak menerima persepuluhan? Mari kita bahas dari ayat kitab suci:

Ulangan 14:28-29 (TB):
28. Pada akhir tiga tahun engkau harus mengeluarkan segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu dalam tahun itu dan menaruhnya di dalam kotamu;
29. maka orang Lewi, karena ia tidak mendapat bagian milik pusaka bersama-sama engkau, dan orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu, akan datang makan dan menjadi kenyang, supaya Tuhan, Allahmu, memberkati engkau di dalam segala usaha yang dikerjakan tanganmu.

Ulangan 14:28-29 (ILT):
28. Pada akhir setiap tiga tahun, engkau harus menyerahkan semua persepuluhan dari hasil tanahmu dalam tahun itu dan menaruhnya di dalam gerbangmu.
29. Maka orang Lewi, karena dia tidak memiliki bagian ataupun milik pusaka bersamamu, dan orang asing, anak yatim dan janda yang berada di dalam gerbangmu akan datang dan makan dan menjadi kenyang; supaya Yahweh, Elohimmu, memberkatimu dalam segala pekerjaan tanganmu yang engkau lakukan."

Deuteronomy 14:28-29 (KJV):
28. At the end of three years thou shalt bring forth all the tithe of thine increase the same year, and shalt lay it up within thy gates:
29. And the Levite, (because he hath no part nor inheritance with thee,) and the stranger, and the fatherless, and the widow, which are within thy gates, shall come, and shall eat and be satisfied; that the Lord thy God may bless thee in all the work of thine hand which thou doest.

Deuteronomy 14:28-29 (JGLT):
28. At the end of three years, event the same year, you shall bring forth all the tithe of your increase, and shall lay it up within your gates.
29. And the Levite, because he has no portion nor inheritance with you, and the alien, and the fatherless, and the widow who are within your gates shall come and shall eat and be satisfied; so that Jehovah your God may bless you in all the work of your hand which you do.

Deuteronomy 14:28-29 (HCSB):
28. "At the end of every three years, bring a tenth of all your produce for that year and store it within your gates.
29. Then the Levite, who has no portion or inheritance among you, the foreign resident, fatherless, and widow within your gates may come, eat, and be satisfied. And the LORD your God will bless you in all the work of your hands that you do.

Deuteronomy 14:28-29 (CJB):
28. At the end of every three years you are to take all the tenths of your produce from that year and store it in your towns.
29. Then the Levi, because he has no share or inheritance like yours, along with the foreigner, the orphan and the widow living in your towns, will come, eat and be satisfied - so that ADONAI your God will bless you in everything your hands produce.

Deuteronomy 14:28-29 (HRB):
28. At the end of three years, even the same year, you shall bring forth all the tithe of your increase, and shall lay it up within your gates.
29. And the Levite, because he has no portion nor inheritance with you, and the alien, and the fatherless, and the widow who are within your gates shall come and shall eat and be satisfied; so that Yahweh your Elohim may bless you in all the work of your hand which you do.

Baiklah, dari ayat-ayat diatas, ada empat pihak yang berhak menerima persepuluhan (penulis tegaskan ya, kepercayaan penulis adalah pada azas "Sola Scriptura" dalam bahasa Inggrisnya by scripture alone yang artinya apa yang tertulis dari kitab suci adalah lebih tinggi daripada segala dogma dan tradisi dan ajaran-ajaran gereja yang bertentangan dengan kitab suci):
1. Suku Lewi (jika diaplikasikan di zaman ini, tentunya ini mengacu kepada pengerja-pengerja gereja atau gereja saja untuk sederhananya)
2. Orang-orang asing
3. Anak-anak yatim
4. Janda-janda

Tidak ada yang perlu dijelaskan lebih lanjut dari ayat-ayat ini karena perintah-Nya sudah jelas. 

Persepuluhan seharusnya disalurkan ke empat pihak ini. Nah lo, kalau begitu harusnya kalau mau dibagi rata, maka setiap pihak menerima 10% dibagi 4 yaitu 2,5% dong. Berarti gereja harusnya juga terima 2,5% bukannya 10% penuh? Jawabannya menurut pendapat penulis: ya, seharusnyalah begitu.
Eits, tunggu dulu, mungkin ada pihak yang ingin membantah, kalau gerejanya buat yayasan untuk membantu orang miskin, membangun panti asuhan, bagaimana dong? Pantas kan mereka terima 10%? Sekali lagi penulis tegaskan, sesuai ayat diatas, yang sebenarnya bagian gereja adalah 2,5%, tapi jika kita ingin memberi lebih kepada gereja juga tidak ada yang melarang kan? BAHKAN, jika boleh penulis sarankan, beri 10% kepada gereja jika hal itu membuat anda merasa lebih nyaman/baik, tetapi juga berikan 10% kepada setidak-tidaknya satu pihak yang disebut di atas apakah ke panti asuhan, orang-orang miskin yang membutuhkan. Tuhan akan memberkati anda sesuai dengan janji yang telah diberikan-Nya di ayat ke-29, dan dengan demikian anda akan menjadi saluran berkat Tuhan. Ingatlah 4 prinsip berkat, bahwa Tuhan suka memberkati kita apalagi jika kita menjadi saluran berkat-Nya bagi setiap orang yang membutuhkan.

Pertanyaan lain: Bagaimana dengan Maleakhi 3:8-11, bukankah ayat ini terkadang dipakai pendeta-pendeta untuk menakut-nakuti bahwa jika kita tidak menyerahkannya, maka belalang pelahap akan datang dan menghabisi semua hasil usaha kita?
Jawaban: Sebelum kita telaah Maleakhi 3:8-11 secara mendalam, penulis ingin mengajak kita berpikir sejenak. Ketika kita mengambil keputusan untuk ikut Tuhan Yahshua dan memberi diri dibaptis, maka kita sedang mendeklarasikan ke seluruh dunia (terutama dunia spiritual) bahwa kita mengambil keputusan untuk menjadi MUSUH DUNIA (Yoh 15:18-19). Apa itu dunia yang dimaksud? Iblis (penguasa sementara dunia ini) dan segala sesuatu yang dipakainya untuk menjauhkan kita dari surga. Apa saja yang dipakainya? Manusia yang membenci Yahshua, setan-setan yang mengganggu baik secara fisik maupun psikis, atau "belalang pelahap/devourer". Tentunya belalang pelahap di zaman sekarang ini adalah suatu ungkapan bukan belalang dalam arti yang sebenarnya. 

Jadi, belalang pelahap itu PASTI akan datang ke dalam hidup kita, TIDAK PEDULI apakah kita mengembalikan persepuluhan ataupun tidak. Mengapa? Karena Iblis dan antek-anteknya yang mengirimkannya untuk menyusahkan kita. Dalam bentuk apa belalang pelahap itu? Dalam banyak hal, contoh: kecelakaan yang tiba-tiba - kita ditabrak di tengah jalan sampai luka parah atau kendaraan kita tiba-tiba bannya tertusuk paku atau bagian lampu mobil kita ditabrak sampai pecah dan harus diganti; pengeluaran mendadak yang jumlahnya besar - ada perabot yang rusak dan harus diperbaiki padahal cukup mahal biaya perbaikannya; sakit penyakit - tiba-tiba mendapat penyakit yang cukup parah sampai harus masuk ke rumah sakit; pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu hanya karena tergoda untuk membeli barang apakah karena diskon besar-besaran, dsb.

Semua hal tersebut dapat digolongkan ke dalam belalang pelahap yang akan menghabiskan seluruh hasil kerja kita bahkan mungkin TANPA kita sadari (terutama ketika tergoda untuk membeli barang hanya karena diskon besar-besaran)

Maka, mari kita lihat kebenaran dari Maleakhi 3:8-11, yang tertulis disana adalah sebuah peringatan BUKAN SEBUAH ANCAMAN, dan suatu janji yang begitu luar biasa. Mari kita bahas satu persatu:
- Peringatan: Elohim memperingatkan bahwa ketika kita tidak mengembalikan persepuluhan, kita sedang berada dibawah kutuk, Dia tidak mengatakan bahwa Dia yang ataupun akan mengutuk kita. Kutuk itu ada pada kita karena kita sedang merampok Elohim. Segala berkat yang kita terima adalah dari Elohim, tapi kita tidak mengembalikan seperti apa yang telah Dia tetapkan, itulah sebabnya kita kena kutuk.
- Janji: Elohim menjanjikan beberapa hal jika kita membawa persepuluhan BAHKAN Dia menantang kita untuk menguji kemurahan-Nya, bahwa Dia akan membuka tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat-Nya kepada kita sampai kita berkelimpahan dan tidak tahu lagi mau kemana kita salurkan berkat Elohim yang kita terima. Janji yang kedua adalah Dia akan menghardik/mengusir belalang pelahap dari hidup kita, yang artinya adalah Dia akan menjaga kita dari segala kecelakaan ketika kita di jalan, pengeluaran mendadak yang seharusnya memakan biaya besar ternyata dapat diperbaiki dengan biaya yang kecil, sakit penyakit yang sembuh sendiri tanpa disangka-sangka oleh karena daya tahan tubuh kita yang dibuat-Nya menjadi jauh lebih kuat untuk melawan penyakit tersebut, hikmat kepada pikiran kita untuk membedakan mana barang yang kita perlukan dan mana barang yang tidak kita perlukan sehingga kita tidak akan tergoda untuk membeli barang-barang hanya karena diskon besar-besaran.

Jadi, mari kita perjelas, yang tertulis di Maleakhi 3:8-11 bukanlah ancaman, tetapi peringatan dan janji yang luar biasa baiknya. Apakah hal itu tidak menarik bagi kita untuk kita dapatkan? Tidaklah sulit untuk mendapatkan janji itu, yang perlu kita lakukan hanyalah setia mengembalikan persepuluhan dari segala berkat yang telah kita terima dari Elohim.

Catatan tambahan: Persepuluhan sebenarnya adalah suatu perintah dari Elohim yang dapat dipakai-Nya untuk memberkati kita lebih dan lebih lagi. Tetapi kuncinya adalah pada setiap kita, apakah kita akan setia mengembalikannya atau tidak. Jika kita berfokus pada jumlahnya, tentulah kita akan enggan memberikannya karena yang kita lihat adalah itu merupakan hasil kerja keras kita dan itu merupakan jumlah yang besar, tetapi kita melupakan bahwa itu adalah berkat dari Elohim. Padahal kita tidak menyadari, sekalipun kita memberi lebih dari 10%, kita seharusnya juga tidak berkekurangan sepanjang kita tahu cara mengelola keuangan dengan benar. Kita menginginkan berkat dari Elohim bukan? Jika demikian, kita harus membuktikan bahwa kita bisa setia dalam hal persepuluhan sehingga kita bahkan akan dipercaya untuk menjadi saluran berkat-Nya.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi semua yang membacanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar