Wow,
sepertinya topik kali ini cukup jauh kaitannya dengan kitab suci ya? Donor
darah kok bisa dikaitkan dengan kitab suci? Baiklah, sebelum kita membahas
lebih dalam, mari kita mengutip dari kitab suci:
Yohanes
15:13 (TB):
13. Tidak ada kasih yang lebih besar
daripada kasih seorang yang memberikan
nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
Yohanes
15:13 (ILT):
13. Tidak ada orang yang mempunyai kasih lebih
besar daripada ini, yaitu seseorang yang telah mempertaruhkan jiwanya demi sahabat-sahabatnya.
John
15:13 (KJV):
13. Greater love hath no man than this,
that a man lay down his life for his
friends.
John
15:13 (JGLT):
13. Greater love than this has no one, that anyone should lay down his soul for his friends.
John
15:13 (HCSB):
13. No one has greater love than this, that
someone would lay down his life for
his friends.
John
15:13 (CJB):
13. No one has greater love than a person
who lays down his life for his
friends.
John
15:13 (HRB):
13. Greater love than this has no one, that
anyone should lay down his life for
his friends.
Dari
ayat-ayat diatas, jelas dikatakan bahwa siapa yang menyerahkan
nyawa/jiwa/hidupnya bagi sahabat-sahabatnya, dia sedang mengasihi dengan cara terbaik (terbesar). Meskipun sebenarnya yang dimaksud dalam ayat ini adalah
benar-benar secara literal (seperti yang tertulis) mati demi orang lain, tetapi
untuk zaman sekarang ini kita bisa melakukan seperti ayat ini tanpa harus
benar-benar mati.(setidaknya menurut penulis). Nah, bagaimana melakukan ayat
ini tanpa mati? Sebelum kita bahas, mari kita kutip ayat kedua:
Imamat
17:11,14 (TB):
11.
Karena nyawa makhluk ada di dalam
darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu diatas mezbah untuk
mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan
perantaraan nyawa.
14.
Karena darah itulah nyawa segala makhluk.
Sebab itu Aku telah berfirman kepada orang Israel: Darah makhluk apa pun
janganlah kamu makan, karena darah itulah nyawa segala makhluk: setiap orang
yang memakannya haruslah dilenyapkan.
Imamat
17:11,14 (ILT):
11.
Sebab, kehidupan tubuh ada di dalam
darah, dan Aku telah memberikan darahnya kepadamu di atas mezbah itu untuk
mengadakan penebusan bagi kehidupanmu, sebab darah itulah yang mengadakan
penebusan bagi kehidupan.
14.
sebab, itu adalah kehidupan setiap tubuh, darahnya
adalah untuk hidupnya. Dan Aku telah berfirman kepada bani Israel: Darah
setiap tubuh tidak boleh kamu makan, sebab kehidupan setiap tubuh itulah
darahnya. Setiap orang yang memakannya, harus dilenyapkan.
Leviticus
17:11,14 (KJV):
11.
For the life of the flesh is in the blood: and I have given it to you upon
the altar to make an atonement for your souls: for it is the blood that maketh
an atonement for the soul.
14.
For it is the life of all flesh; the blood of it is for the life
thereof: therefore I said unto the children of Israel, Ye shall eat the blood
of no manner of flesh: for the life of all flesh is the blood thereof:
whosoever eateth it shall be cut off.
Leviticus
17:11,14 (JGLT):
11.
For the life of the flesh is in the
blood, and I have given it to you on the altar, to atone for your souls;
for it is the blood which makes atonement for the soul.
14.
For it is the life of all flesh; its blood is for its life. And I say to
the sons of Israel, You shall not eat blood of any flesh, for the life of all
flesh is in the blood; anyone eating it is cut off.
Leviticus
17:11,14 (HCSB):
11.
For the life of a creature is in the
blood, and I have appointed it to you to make atonement on the altar for
your lives, since it is the lifeblood that makes atonement.
14.
Since the life of every creature is its
blood, I have told the Israelites: You must not eat the blood of any
creature, because the life of every creature is its blood; whoever eats it must
be cut off.
Leviticus
17:11,14 (CJB):
11.
For the life of a creature is in the
blood, and I have given it to you on the altar to make atonement for
yourselves; for it is the blood that makes atonement because of the life.'
14.
For the life of every creature - its
blood is its life. Therefore I said to the people of Isra'el,'You are not
to eat the blood of any creatue, because the life of every creature is its
blood. Whoever eats it will be cut off.'
Leviticus
17:11,14 (HRB):
11.
For the life of the flesh is in the
blood, and I have given it to you on the altar, to atone for your souls;
for it is the blood which makes atonement for the soul.
14.
For it is the life of all flesh; its blood is for its life. And I say to
the sons of Israel, You shall not eat blood of any flesh, for the life of all
flesh is in the blood; anyone eating it is cut off.
Sesuai
dengan ayat yang sudah dikutip diatas, bahwa nyawa/hidup setiap makhluk ada
dalam DARAHnya. Lalu apa kaitannya dengan ayat dari Injil Yohanes yang sudah
dikutip diatas?
Jika
dua ayat tersebut dihubungkan (tentunya ini menurut sudut pandang penulis),
maka siapa saja yang telah memberikan DARAHnya
bagi sesamanya/sahabat-sahabatnya telah memberikan NYAWAnya tetapi tentu saja TIDAK
SAMPAI mati. Sehingga meskipun tidak dapat memenuhi ayat pertama (Yohanes
15:13) secara literal, tetapi bisa dikatakan sudah melakukannya. Tentunya hal
ini juga sesuai dengan slogan yang biasa dipakai ketika ada event donor darah,
yaitu GIVE BLOOD, GIVE LIFE.
Apa-apa
saja kebaikan mendonorkan darah?
Penulis
tidak akan membahas dari sisi medis, karena sudah terlalu banyak website yang
memuatnya, tetapi hanya yang berkaitan dengan kitab suci.
Yang
pertama, kita bisa melakukannya berulang kali sampai kita tidak dapat/boleh
lagi mendonorkan darah kita (apakah karena terkena penyakit tertentu atau
karena usia), sedangkan jika kita memberikan nyawa kita sampai mati, kita hanya
bisa melakukannya sekali saja.
Yang
kedua, karena kita memberikannya tidak secara langsung kepada yang
membutuhkan (pada umumnya), berarti hal itu dapat disamakan dengan kita
memberikan sesuatu yaitu NYAWA kita secara tersembunyi, maka berlaku apa yang
tertulis di Matius 6:4 (ketika kita memberi secara tersembunyi, kita juga akan
dibalas secara tersembunyi).
Loh,
bukankah kalau di event donor darah, kita mendapat souvenir dari penyelenggara?
Atau
setidak-tidaknya diberi minum atau makanan?
Bukankah
hal itu sudah dianggap menggantikan darah yang sudah kita donorkan? Berarti
impas dong?
Jawaban
pertanyaan-pertanyaan diatas tergantung dari sudut pandang setiap orang. Apakah
souvenir yang kita terima kita anggap sudah setara dengan darah/nyawa yang kita
berikan? (menurut penulis sih, murahan sekali darah/nyawa kita kalau begitu)
Kalau demikian adanya, berarti darah Yahshua yang sudah tercurah diatas kayu
salib juga bisa kita ganti dong? Tentunya hal itu tidak mungkin.
Souvenir
yang diberikan itu sebenarnya adalah ucapan terima kasih dari pihak
penyelenggara sebagai partisipasi kita TETAPI sebaiknya jangan pernah kita
anggap sebagai PENGGANTI/BAYARAN untuk darah kita. Mengapa jangan dianggap
begitu? Sekiranya nyawa seseorang sedang terancam karena kekurangan darah,
apakah souvenir atau uang sejumlah souvenir itu dapat menyelamatkan nyawa orang
tersebut? Tentu saja tidak. Tetapi darah/nyawa yang sudah kita donorkan itu
dapat menyelamatkannya.
Tetapi
bagi mereka yang mungkin merasa tidak sepenuhnya setuju tentang jawaban diatas,
tetap ada solusinya, donorkan saja langsung di kantor PMI unit donor darah.
Dengan demikian, kemungkinannya anda tidak akan mendapat souvenir/bayaran
apapun.
Mari
kita membahas sedikit tentang donor darah karena banyak yang enggan untuk
melakukannya dengan berbagai alasan yang dapat dimengerti.
Donor
darah kan ditusuk pakai jarum untuk mengambil darahnya?
Ya,
dan lubang jarumnya terlihat cukup besar terutama bagi mereka yang takut atau
baru pertama kali mendonor.
Aduh
takut soalnya sakit banget kan?
Begini
saja. Jika kita takut untuk donor darah untuk orang lain pada masa sekarang ini
karena takut tertusuk jarum, coba bayangkan pada saat anggota keluarga anda
yang sangat anda kasihi (anak atau pasangan anda) sedang terbaring di rumah
sakit dan memerlukan transfusi darah misalnya karena kecelakaan atau terkena
penyakit yang berhubungan dengan darah seperti thalasemia. Jika pada saat itu
golongan darah keluarga anda tidak mempunyai stok darah untuk ditransfusikan,
tetapi golongan darah anda cocok dan bisa diterima, apakah baru pada saat itu
anda akan memberanikan diri mendonorkan darah? Jika saat ini anda tidak berani,
apakah pada saat itu anda yakin anda akan berani karena sudah benar-benar
terdesak? Jawabannya: belum tentu, bisa iya bisa tidak.
Mendonorkan
darah itu membutuhkan pengorbanan yang tulus dari kita, karena bagaimanapun
yang sedang kita berikan adalah sebagian dari nyawa kita. Tidak ada paksaan,
kutukan, maupun dosa jika anda tidak mendonorkan darah anda. Mungkin ada juga
dari kita yang mendonorkan darah karena menginginkan souvenir yang diberikan,
tetapi sekalipun begitu, apakah hal itu mengurangi manfaat dari darah yang
didonorkan. Sejauh yang penulis tahu, jawabannya adalah tidak.
Akhir
kata, silakan memilih, apakah anda akan melakukan kebaikan dengan mendonorkan
sebagian darah/nyawa anda bagi orang lain yang mungkin saja tidak anda kenal
dan tidak akan pernah tahu darah siapa yang menyelamatkan hidupnya, atau anda
akan bertahan dalam ketakutan (bagi mereka yang tidak mendonor karena takut)
dan tidak berbuat apa-apa? Bagi yang tidak setuju dengan artikel ini, sah-sah
saja, karena bagaimanapun hal ini merupakan pendapat penulis.
Semoga
artikel ini bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar