Senin, 07 November 2016

Donor darah dan kaitannya dengan kitab suci.

Wow, sepertinya topik kali ini cukup jauh kaitannya dengan kitab suci ya? Donor darah kok bisa dikaitkan dengan kitab suci? Baiklah, sebelum kita membahas lebih dalam, mari kita mengutip dari kitab suci:


Yohanes 15:13 (TB):
13. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Yohanes 15:13 (ILT):
13. Tidak ada orang yang mempunyai kasih lebih besar daripada ini, yaitu seseorang yang telah mempertaruhkan jiwanya demi sahabat-sahabatnya.

John 15:13 (KJV):
13. Greater love hath no man than this, that a man lay down his life for his friends.

John 15:13 (JGLT):
13. Greater love than this has no one, that anyone should lay down his soul for his friends.

John 15:13 (HCSB):
13. No one has greater love than this, that someone would lay down his life for his friends.

John 15:13 (CJB):
13. No one has greater love than a person who lays down his life for his friends.

John 15:13 (HRB):
13. Greater love than this has no one, that anyone should lay down his life for his friends.

Dari ayat-ayat diatas, jelas dikatakan bahwa siapa yang menyerahkan nyawa/jiwa/hidupnya bagi sahabat-sahabatnya, dia sedang mengasihi dengan cara terbaik (terbesar). Meskipun sebenarnya yang dimaksud dalam ayat ini adalah benar-benar secara literal (seperti yang tertulis) mati demi orang lain, tetapi untuk zaman sekarang ini kita bisa melakukan seperti ayat ini tanpa harus benar-benar mati.(setidaknya menurut penulis). Nah, bagaimana melakukan ayat ini tanpa mati? Sebelum kita bahas, mari kita kutip ayat kedua:

Imamat 17:11,14 (TB):
11. Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu diatas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.
14. Karena darah itulah nyawa segala makhluk. Sebab itu Aku telah berfirman kepada orang Israel: Darah makhluk apa pun janganlah kamu makan, karena darah itulah nyawa segala makhluk: setiap orang yang memakannya haruslah dilenyapkan.

Imamat 17:11,14 (ILT):
11. Sebab, kehidupan tubuh ada di dalam darah, dan Aku telah memberikan darahnya kepadamu di atas mezbah itu untuk mengadakan penebusan bagi kehidupanmu, sebab darah itulah yang mengadakan penebusan bagi kehidupan.
14. sebab, itu adalah kehidupan setiap tubuh, darahnya adalah untuk hidupnya. Dan Aku telah berfirman kepada bani Israel: Darah setiap tubuh tidak boleh kamu makan, sebab kehidupan setiap tubuh itulah darahnya. Setiap orang yang memakannya, harus dilenyapkan.

Leviticus 17:11,14 (KJV):
11. For the life of the flesh is in the blood: and I have given it to you upon the altar to make an atonement for your souls: for it is the blood that maketh an atonement for the soul.
14. For it is the life of all flesh; the blood of it is for the life thereof: therefore I said unto the children of Israel, Ye shall eat the blood of no manner of flesh: for the life of all flesh is the blood thereof: whosoever eateth it shall be cut off.

Leviticus 17:11,14 (JGLT):
11. For the life of the flesh is in the blood, and I have given it to you on the altar, to atone for your souls; for it is the blood which makes atonement for the soul.
14. For it is the life of all flesh; its blood is for its life. And I say to the sons of Israel, You shall not eat blood of any flesh, for the life of all flesh is in the blood; anyone eating it is cut off.

Leviticus 17:11,14 (HCSB):
11. For the life of a creature is in the blood, and I have appointed it to you to make atonement on the altar for your lives, since it is the lifeblood that makes atonement.
14. Since the life of every creature is its blood, I have told the Israelites: You must not eat the blood of any creature, because the life of every creature is its blood; whoever eats it must be cut off.

Leviticus 17:11,14 (CJB):
11. For the life of a creature is in the blood, and I have given it to you on the altar to make atonement for yourselves; for it is the blood that makes atonement because of the life.'
14. For the life of every creature - its blood is its life. Therefore I said to the people of Isra'el,'You are not to eat the blood of any creatue, because the life of every creature is its blood. Whoever eats it will be cut off.'

Leviticus 17:11,14 (HRB):
11. For the life of the flesh is in the blood, and I have given it to you on the altar, to atone for your souls; for it is the blood which makes atonement for the soul.
14. For it is the life of all flesh; its blood is for its life. And I say to the sons of Israel, You shall not eat blood of any flesh, for the life of all flesh is in the blood; anyone eating it is cut off.

Sesuai dengan ayat yang sudah dikutip diatas, bahwa nyawa/hidup setiap makhluk ada dalam DARAHnya. Lalu apa kaitannya dengan ayat dari Injil Yohanes yang sudah dikutip diatas?

Jika dua ayat tersebut dihubungkan (tentunya ini menurut sudut pandang penulis), maka siapa saja yang telah memberikan DARAHnya bagi sesamanya/sahabat-sahabatnya telah memberikan NYAWAnya tetapi tentu saja TIDAK SAMPAI mati. Sehingga meskipun tidak dapat memenuhi ayat pertama (Yohanes 15:13) secara literal, tetapi bisa dikatakan sudah melakukannya. Tentunya hal ini juga sesuai dengan slogan yang biasa dipakai ketika ada event donor darah, yaitu GIVE BLOOD, GIVE LIFE.

Apa-apa saja kebaikan mendonorkan darah?

Penulis tidak akan membahas dari sisi medis, karena sudah terlalu banyak website yang memuatnya, tetapi hanya yang berkaitan dengan kitab suci.
Yang pertama, kita bisa melakukannya berulang kali sampai kita tidak dapat/boleh lagi mendonorkan darah kita (apakah karena terkena penyakit tertentu atau karena usia), sedangkan jika kita memberikan nyawa kita sampai mati, kita hanya bisa melakukannya sekali saja.
Yang kedua, karena kita memberikannya tidak secara langsung kepada yang membutuhkan (pada umumnya), berarti hal itu dapat disamakan dengan kita memberikan sesuatu yaitu NYAWA kita secara tersembunyi, maka berlaku apa yang tertulis di Matius 6:4 (ketika kita memberi secara tersembunyi, kita juga akan dibalas secara tersembunyi).

Loh, bukankah kalau di event donor darah, kita mendapat souvenir dari penyelenggara?
Atau setidak-tidaknya diberi minum atau makanan?
Bukankah hal itu sudah dianggap menggantikan darah yang sudah kita donorkan? Berarti impas dong?

Jawaban pertanyaan-pertanyaan diatas tergantung dari sudut pandang setiap orang. Apakah souvenir yang kita terima kita anggap sudah setara dengan darah/nyawa yang kita berikan? (menurut penulis sih, murahan sekali darah/nyawa kita kalau begitu) Kalau demikian adanya, berarti darah Yahshua yang sudah tercurah diatas kayu salib juga bisa kita ganti dong? Tentunya hal itu tidak mungkin.
Souvenir yang diberikan itu sebenarnya adalah ucapan terima kasih dari pihak penyelenggara sebagai partisipasi kita TETAPI sebaiknya jangan pernah kita anggap sebagai PENGGANTI/BAYARAN untuk darah kita. Mengapa jangan dianggap begitu? Sekiranya nyawa seseorang sedang terancam karena kekurangan darah, apakah souvenir atau uang sejumlah souvenir itu dapat menyelamatkan nyawa orang tersebut? Tentu saja tidak. Tetapi darah/nyawa yang sudah kita donorkan itu dapat menyelamatkannya.

Tetapi bagi mereka yang mungkin merasa tidak sepenuhnya setuju tentang jawaban diatas, tetap ada solusinya, donorkan saja langsung di kantor PMI unit donor darah. Dengan demikian, kemungkinannya anda tidak akan mendapat souvenir/bayaran apapun.

Mari kita membahas sedikit tentang donor darah karena banyak yang enggan untuk melakukannya dengan berbagai alasan yang dapat dimengerti.

Donor darah kan ditusuk pakai jarum untuk mengambil darahnya?
Ya, dan lubang jarumnya terlihat cukup besar terutama bagi mereka yang takut atau baru pertama kali mendonor.

Aduh takut soalnya sakit banget kan?
Begini saja. Jika kita takut untuk donor darah untuk orang lain pada masa sekarang ini karena takut tertusuk jarum, coba bayangkan pada saat anggota keluarga anda yang sangat anda kasihi (anak atau pasangan anda) sedang terbaring di rumah sakit dan memerlukan transfusi darah misalnya karena kecelakaan atau terkena penyakit yang berhubungan dengan darah seperti thalasemia. Jika pada saat itu golongan darah keluarga anda tidak mempunyai stok darah untuk ditransfusikan, tetapi golongan darah anda cocok dan bisa diterima, apakah baru pada saat itu anda akan memberanikan diri mendonorkan darah? Jika saat ini anda tidak berani, apakah pada saat itu anda yakin anda akan berani karena sudah benar-benar terdesak? Jawabannya: belum tentu, bisa iya bisa tidak.

Mendonorkan darah itu membutuhkan pengorbanan yang tulus dari kita, karena bagaimanapun yang sedang kita berikan adalah sebagian dari nyawa kita. Tidak ada paksaan, kutukan, maupun dosa jika anda tidak mendonorkan darah anda. Mungkin ada juga dari kita yang mendonorkan darah karena menginginkan souvenir yang diberikan, tetapi sekalipun begitu, apakah hal itu mengurangi manfaat dari darah yang didonorkan. Sejauh yang penulis tahu, jawabannya adalah tidak.

Akhir kata, silakan memilih, apakah anda akan melakukan kebaikan dengan mendonorkan sebagian darah/nyawa anda bagi orang lain yang mungkin saja tidak anda kenal dan tidak akan pernah tahu darah siapa yang menyelamatkan hidupnya, atau anda akan bertahan dalam ketakutan (bagi mereka yang tidak mendonor karena takut) dan tidak berbuat apa-apa? Bagi yang tidak setuju dengan artikel ini, sah-sah saja, karena bagaimanapun hal ini merupakan pendapat penulis.


Semoga artikel ini bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar