Kamis, 15 Juni 2017

Teori Evolusi VS Kitab Suci

Baiklah, salah satu dari "hasil" ilmu pengetahuan manusia yang dianggap bertentangan dengan apa yang tertulis di Kitab Suci adalah teori evolusi bahwa manusia berevolusi dari monyet dan bukan diciptakan langsung.
Dalih yang diberikan para "ilmuwan" adalah bahwa ditemukan berbagai fosil manusia purba yang menunjukkan perubahan manusia dari masa ke masa.(sekian ratus ribu ataupun juta tahun). Belum lagi ditemukannya fosil dinosaurus yang "menurut mereka" usianya sudah sekian juta tahun. Tentunya hal ini membuat banyak orang percaya bingung, mana dong yang benar?

Perlu diingat, artikel ini hanyalah sudut pandang penulis, bukan sesuatu hal yang bisa dijadikan suatu fakta.

Ketika kita memilih untuk mempercayai Yahshua sebagai Tuhan dan Juruselamat, sebenarnya yang tidak dipahami banyak orang percaya adalah bahwa pada saat itu kita sedang "mengakui" bahwa apa yang tertulis di Kitab Suci adalah benar seluruhnya. Karena kalau apa yang tertulis bukanlah kebenaran, maka Yahshua juga hanya isapan jempol, dongeng nenek tua. Berarti sia-sialah kita percaya. Mengapa penulis berkata demikian? Karena nubuatan tentang Yahshua sudah dituliskan dari kitab Kejadian ketika manusia jatuh ke dalam dosa (Kejadian 3:15).

Berarti secara logika, kalau kitab Kejadian yang menuliskan bahwa manusia diciptakan Elohim itu hanya cerita, tentunya nubuatan tentang Juruselamat juga adalah dongeng. Tidaklah mungkin kita mengatakan bahwa sebagian dari kitab itu berisi kebenaran, tetapi sebagian lagi hanyalah cerita, atau kitab itu berisi kebenaran yang "diperindah" dalam bentuk cerita.

Mengapa tidak mungkin? Karena suka atau tidak, percaya atau tidak, Tuhan Yahshua datang ke dunia adalah untuk membebaskan manusia dari DOSA YANG SUDAH DIMULAI DARI SEJAK ZAMAN ADAM.(Roma 5:12-21)

Baiklah, kalau hanya menggunakan Kitab Suci sebagai bukti satu-satunya, tentunya penulis hanya akan dicap sebagai seorang fanatik yang menutup mata terhadap segala bukti yang ditemukan mereka yang menganggap dirinya sebagai "ilmuwan".

Bukti bahwa apa yang tertulis di Kitab Suci terutama Kitab Kejadian adalah nyata :
1. Bahtera Nuh yang masih ada sampai sekarang di wilayah negara Turki. Di artikel paling pertama dari blog ini telah penulis posting beberapa poin untuk membuktikan bahwa gundukan/benda/apapun yang ditemukan itu adalah bahtera Nuh yang asli.
2. Ica Stones yang ditemukan di Peru, melukiskan masa-masa dimana manusia dan dinosaurus hidup bersama. Ada banyak pro dan kontra mengenai keaslian batu-batu ini, yaitu bahwa kemungkinan batu-batu ini dibuat oleh seorang petani dan dijual seakan-akan itu merupakan batu yang sudah sekian ribu tahun. Sekiranya hal ini benar (bahwa batu-batu itu baru dilukis/diukir/dipahat), dan hasil pendeteksian menunjukkan bahwa batu itu berusia ribuan tahun, bukankah hal ini berarti bahwa cara pendeteksian tersebut juga bisa salah mendeteksi usia-usia fosil-fosil dinosaurus?
3. Begitu banyaknya ditemukan sisa-sisa peninggalan raksasa, baik berupa struktur bangunan, kerangka, tengkorak, jejak-jejak kaki yang telah memfosil. Apakah semua itu akan dianggap sebagai buatan manusia zaman sekarang?

Masih banyak yang dapat dilampirkan tentang bukti-bukti ini, bahkan catatan mengenai menara Babel juga ada di tablet yang ditemukan baru-baru ini sedangkan ukuran-ukuran menara Babel juga telah dituliskan di dalam Kitab Yobel.

Nah kalau begitu, bagaimana dengan segala yang ditemukan oleh para "ilmuwan"? Apakah mereka sedang berbohong bahwa manusia berevolusi dan kecerdasannya selalu meningkat seiring dengan tahapan evolusinya?

Satu bukti yang dapat dicari melalui google, bila kecerdasan manusia bertambah seiring dengan evolusinya, MENGAPA ketika semakin dipelajari, kebudayaan lama justru semakin memperlihatkan bahwa teknologi yang mereka miliki adalah jauh lebih canggih dan mutakhir dibanding teknologi yang dimiliki oleh manusia sekarang? Beberapa contoh saja :
1) Banyaknya struktur bangunan kuno yang sudah beribu-ribu tahun yang hanya menggunakan batu tapi dipahat dan dipotong dengan begitu presisinya bahkan sampai tidak terdapat lubang untuk dilewati bagi seekor semut. Atau mungkin bangunan-bangunan yang luar biasa besar misalnya yang cukup terkenal adalah piramida di Mesir.
2) Dalam hal astronomi (bukan astrologi), kebudayaan lama sudah dapat memetakan bintang-bintang dan mendeskripsikan karakteristik dari bintang-bintang tersebut sekalipun "tidak ditemukan" bukti-bukti adanya "teleskop canggih" yang diperlukan untuk mengamatinya.
3) Dalam hal penerbangan, banyak catatan tentang alat penerbangan yang ditemukan mulai dari masa Mesir kuno, China kuno, India kuno dan tidak lupa dari zaman Leonardo da Vinci. Bahkan alat penerbangan dari India kuno yang disebut Vimana sedang diteliti karena alat ini mungkin tidak memerlukan bahan bakar yang umumnya dipakai untuk terbang. Bahkan ada argumen yang menyatakan bahwa alat ini menggunakan prinsip anti G(gravitasi).

Masih banyak bukti-bukti lainnya yang membuktikan bahwa teknologi kebudayaan lama lebih maju dari teknologi zaman sekarang. Jadi apakah benar manusia berevolusi untuk menjadi semakin cerdas? Padahal secara teknologi kita tidak semakin maju? Hal ini hanya membuktikan apa yang ditulis di pengkotbah adalah kebenaran:

Pengkotbah 1:9-10 (ILT) : 
9. Apa yang pernah ada, itulah yang akan ada, dan apa yang pernah dibuat, itulah yang akan dibuat lagi, dan tidak ada satu pun yang baru dibawah matahari.
10. Apakah ada orang yang dapat berkata, "Lihatlah ini baru?" Itu sudah ada sejak lama sebelum kita!

Penutup:
1) Jika kita tidak mempercayai bahwa apa yang ditulis di kitab Kejadian bahwa manusia diciptakan oleh Elohim dan bukannya berevolusi dari kera, sebenarnya hal ini juga berarti kita tidak mempercayai bahwa Tuhan Yahshua adalah Tuhan dan Juruselamat. Karena manusia jatuh ke dalam dosa oleh karena Adam dan Hawa manusia pertama. Dan Tuhan Yahshua menebus semua dosa yang dimulai dari pelanggaran pertama itu. Jika manusia berevolusi dari kera, kapan dong manusia mulai berdosa dan membutuhkan penebusan supaya dapat diperdamaikan kembali dengan Elohim?

2) SEKIRANYA kita anggap manusia pertama yang diciptakan Elohim itu seperti kera saja pun (supaya kompromi antara Kitab Suci dan ilmu pengetahuan bisa dicapai), berarti manusia berevolusi dari kera dan perlahan-lahan mukanya berubah menjadi seperti manusia sekarang.......apakah itu berarti bahwa citra dan rupa Elohim adalah seperti kera? Karena Kejadian 1:26 (ILT) dengan jelas menyatakan bahwa Elohim menciptakan manusia dalam citra dan rupa Elohim. Jika kita berubah secara perlahan-lahan, sedangkan Elohim adalah kekal abadi dan tak pernah berubah, berarti secara rupa, kita lebih sempurna dari Elohim? Tentunya hal ini adalah tidak mungkin.

Maka sekarang, pilihan ada di tangan kita, mempercayai bahwa apa yang tertulis di Kitab Suci adalah kebenaran yang tertulis sebagaimana adanya atau mengkompromikannya dengan ilmu pengetahuan dan membuat Kitab Suci itu menjadi sesuatu yang aneh karena bagaimanapun ada hal-hal yang "sepertinya HARUS" ditafsirkan padahal hal itu dituliskan apa adanya. Misalnya : satu hari dalam penciptaan adalah sama dengan sekian....ratus ribu atau juta atau milyar tahun?

Untuk saat ini, karena pengetahuan yang ada belum sempurna dan tidak mungkin ada mesin waktu, maka tentunya banyak pertanyaan yang belum kita temukan jawabannya tentang masa lalu, tetapi sekali lagi kita harus memilih, apakah mempercayai Kitab Suci dan mempercayai bahwa Tuhan Yahsua adalah Tuhan dan Juruselamat atau mempercayai "ilmu pengetahuan" manusia. Manakah yang akan Anda pilih? Karena bagaimanapun pada prinsip yang terdalam dua hal ini tidak bisa dicampurkan.

Sekian artikel kali ini. Semoga bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar