Rabu, 28 Juni 2017

Bahasa Roh dan Manfaatnya





Seperti biasa, sebelum pembahasan marilah kita mengutip ayat-ayat Kitab Suci:
1 Korintus 14:2,4,14,18 / 1 Corinthians 14:2,4,14,18 

TB:
2. Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.
4. Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun jemaat.
14. Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa.
18. Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua.

ILT:
2. Sebab, yang berbicara dengan bahasa lidah, dia berbicara bukan kepada manusia melainkan kepada Elohim, karena tidak seorang pun mendengarkan, dan dia membicarakan misteri dalam Roh.
4. Yang berbicara dengan bahasa lidah, dia sedang membangun dirinya sendiri, tetapi yang bernubuat, ia sedang membangun jemaat.
14. Sebab, jika aku berdoa dengan bahasa lidah, rohku berdoa, tetapi pikiranku tidak berperan.
18. Aku mengucap syukur kepada Elohimku karena berbicara dengan bahasa lidah lebih daripada kamu semua.

KJV:
2. For he that speaketh in an unknown tongue speaketh not unto men, but unto God: for no man understandeth him; howbeit in the spirit he speaketh mysteries.
4. He that speaketh in an unknown tongue edifieth himself; but he that prophesieth edifieth the church.
14. For if I pray in an unknown tongue, my spirit prayeth, but my understanding is unfruitful.
18. I thank my God, I speak with tongues more than ye all:

JGLT:
2. For the one speaking in a tongue does not speak to men, but to God, for no one hears, but in spirit he speaks mysteries.
4. The one speaking in a tongue builds himself up, but he prophesying builds up an assembly.
14. For if I pray in a tongue, my spirit prays, but my mind is unfruitful.
18. I thank my God that I speak more languages than all of you.

HCSB:
2. For the person who speaks in another language is not speaking to men but to God, since no one understands him; however, he speaks mysteries in the Spirit.
4. The person who speask in another language builds himself up, but he who prophesies builds up the church.
14. For if I pray in another language, my spirit prays, but my understanding is unfruitful.
18. I thank God that I speak in other languages more than all of you;

CJB:
2. For someone speaking in a tongue is not speaking to people but to God, because no one can understand, since he is uttering mysteries in the power of the Spirit.
4. A person speaking in a tongue does edify himself, but a person prophesying edifies the congregation.
14. For if I pray in a tongue, my spirit does pray, but my mind is unproductive.
18. I thank God that I speak in tongues more than all of you,

HRB:
2. For the one speaking in an unknown language does not speak to men, but to Elohim, for no one understands, but in spirit he speaks mysteries.
4. The one speaking in a language builds himself up, but he prophesying builds up a Congregation.
14. For if I pray in a language, my spirit prays, but my mind is unfruitful.
18. I thank my Elohim that I speak more foreign languages than all of you.


Baiklah, mari kita bahas topik ini dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan :

Apa itu bahasa roh/lidah?
Bahasa roh/lidah adalah karunia Roh Kudus dari sejak zaman Pentakosta di Kisah Para Rasul DAN SAMPAI DETIK INI MASIH TERJADI. Kenapa harus huruf kapital/besar semua? Karena cukup banyak orang yang tidak percaya bahwa bahasa roh ini nyata, bahkan ada yang menganggapnya kesurupan atau kesetanan, dan dengan demikian menuduh karunia Roh Kudus sebagai sesuatu yang sifatnya sesat oleh karena ketidaktahuan mereka.

Bagaimana cara berbahasa roh/lidah?
Pertama kalinya seseorang dapat berbahasa roh/lidah yang dari surga JIKA DAN HANYA JIKA orang tersebut kepenuhan dengan Roh Kudus. 

Bagaimana seseorang dapat kepenuhan dengan Roh Kudus? 
Banyak caranya, bisa dengan berdoa sendiri ataupun didoakan oleh orang lain atau tergantung dari karunia Elohim sendiri. Bisa saja ketika menghadiri suatu KKR, seseorang tiba-tiba saja kepenuhan Roh Kudus tanpa didoakan siapapun. Bahkan ada beberapa orang yang mendapatkan bahasa roh di kamar mandi ketika memuji Elohim. Jadi untuk seseorang kepenuhan Roh Kudus, sepenuhnya tergantung dari KASIH KARUNIA Elohim, BUKAN karena perbuatan manusia. Kita dapat melakukan segala sesuatu, didoakan oleh berpuluh-puluh pendeta dan hamba Tuhan lainnya dan berpuasa bertahun-tahun, tetapi jika Elohim tidak memberikannya, ya tetap tidak akan dapat.

Apakah penting berbahasa roh?
Untuk menjawab pertanyaan ini, marilah kita menggunakan logika. Dari ayat 1 Korintus 14:18 diatas, Paulus dengan jelas mengatakan bahwa dia berbahasa roh/lidah lebih dari kebanyakan orang bahkan mungkin semua orang sampai saat ini. 
Apakah jika bahasa roh ini tidak penting, seorang rasul akan menuliskan bahwa dia berbahasa roh lebih banyak dari siapapun? Seakan-akan dia ingin mengatakan bahwa dia "membuang-buang" begitu banyak waktu untuk sesuatu yang tidak berguna.
Menurut penulis, dia menuliskan hal ini BUKAN untuk memamerkan kerohaniannya, tetapi untuk memotivasi SIAPAPUN yang membaca suratnya untuk berbahasa roh/lidah, dan hal ini memberi petunjuk bahwa bahasa roh ini sangat penting terutama untuk membangun diri sendiri.( ayat 4)

Apa gunanya kita berbahasa roh?
Seperti tertulis di ayat 1 Korintus 14:2,4, dan 14 diatas:
1. Ketika seseorang berbahasa roh, bukanlah JIWAnya yang berbicara melainkan ROHnya.
Sebab itu dikatakan tidak ada orang yang mengerti apa yang sedang dia ucapkan KECUALI orang yang mendengarkan diberikan karunia Roh Kudus untuk mengerti dan menerjemahkan/mengartikan apa yang sedang diucapkan.
2. Ketika berbahasa roh, maka orang tersebut sedang membangun dirinya sendiri.
Apa yang dimaksud dengan membangun dirinya sendiri?
Dari ayat 1 Korintus 14:4, ada beberapa terjemahan Kitab Suci bahasa Inggris yang 
menterjemahkan dengan kata edify. Kata edify artinya adalah instruct or improve (someone) morally or intellectually. Dalam bahasa Indonesia, artinya menginstruksikan atau mengembangkan/mengubah (seseorang) menjadi lebih baik secara moral atau intelektual.
Didalam buku Kumpulan Kotbah Pendeta Petrus Agung Purnomo Volume 4 : 4 Wajah telah dijelaskan tentang roh, jiwa, dan tubuh. Ketika seseorang membangun dirinya sendiri, maka dia sedang membangun rohnya, dan ketika rohnya bertambah kuat, suatu saat roh tersebut akan cukup kuat untuk dapat menundukkan jiwa(pikiran, perasaan, dan kehendak) dan mengarahkan manusia tersebut kembali kepada Elohim sepenuhnya. Ketika roh bertambah kuat, maka segala karakter buruk manusia perlahan-lahan akan diubah TANPA USAHA APAPUN dari orang tersebut. Karena orang tersebut tidak akan sadar bahwa roh mengubahnya perlahan-lahan dari dalam, misalnya yang dulunya pemarah akan menjadi lebih sabar bahkan tanpa orang tersebut perlu menahan amarahnya. 
Maka orang tersebut akan memperlihatkan buah-buah roh (Galatia 5:22) sekali lagi TANPA USAHA APAPUN, karena hal ini bukanlah hasil kerja manusia, melainkan perbuatan Elohim sesuai dengan doa roh yang didengar Elohim. 
Roh yang didalam orang percaya menyelidiki sampai ke bagian terdalam orang tersebut dan berdoa kepada Elohim dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.(Roma 8:26-27, 1 Korintus 2:11) Dengan inilah Elohim merubah karakter orang tersebut.
Bisa dikatakan, ini adalah "jalan pintas" untuk merubah seseorang menjadi seperti yang diinginkan Elohim.

Darimana kita tahu bahwa roh mengubah dari dalam tanpa usaha apapun dari orang yang berbahasa roh?
Sebagaimana tertulis di ayat 1 Korintus 2:11, bahwa hanya roh seseorang yang mengetahui apa yang ada didalam hatinya. Dan dari apa yang ada didalam hati orang tersebut, roh berdoa dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Maka apakah keluhan-keluhan ini adalah sesuatu tentang diri orang tersebut ATAU tentang orang lain?
Penulis merasa keluhan ini(sebagian besar) adalah tentang diri orang tersebut yang bahkan orang tersebut(jiwanya) mungkin tidak menyadarinya. Maka, ketika roh berdoa dan Elohim menjawab, mungkinkah jawaban dari doa itu adalah untuk orang lain atau untuk orang yang berbahasa roh tersebut? Jika roh berdoa untuk pemulihan, tentunya pemulihan yang akan diberikan Elohim. Jika roh berdoa untuk perubahan karakter, tentu itu jugalah yang akan diberikan Elohim. Jika roh berdoa untuk orang-orang yang dikasihi orang tersebut, tentu hal ini juga akan dijawab Elohim.

Apakah bahasa roh itu hanya dari surga atau ada yang "lain"?
Ada bahasa roh yang "lain", yaitu bahasa roh yang palsu(sengaja dibuat-buat) DAN ada juga bahasa roh dari neraka. Bahasa roh yang palsu biasanya dibuat oleh orang-orang yang "mempunyai maksud dan tujuan tertentu", misalnya untuk memuluskan jalannya mengejar pasangan hidupnya yang sudah berbahasa roh terlebih dahulu, orang yang tidak mau dicap kurang rohani karena tidak mendapatkan karunia Roh Kudus sehingga berpura-pura berbahasa roh, dll dsb.

Bagaimana dengan bahasa roh dari neraka?
Bahasa roh dari neraka ini adalah bahasa yang jika diterjemahkan, isinya adalah mengutuki jemaat Elohim. Dan tentang bahasa roh yang ini, beberapa orang yang dilepaskan dari gereja setan pernah bersaksi mengenai bahasa ini. Sejujurnya, awalnya penulis mengira bahwa bahasa roh ini hanya dimiliki oleh penyembah iblis, tetapi ada satu website(link dibawah) yang mengatakan bahwa orang-orang yang hidupnya dikuasai kepahitan juga dapat mengucapkan bahasa roh ini.
Berdasarkan link diatas, ada hal yang harus diluruskan. Meskipun penulis bukan orang yang mendapatkan karunia berbahasa roh, namun bahasa dari akal pikiran yang disebutkan oleh link diatas dapat dipastikan tidaklah semua merupakan produk "latah".

Mengapa penulis dapat berkata demikian? 
Ada beberapa cara untuk membuktikan hal tersebut:
1. Ketika orang yang berbahasa roh pertama kali kepenuhan Roh Kudus, dia tidak mengetahui apa yang dia ucapkan dan seringkali dia tidak dapat mengontrol lidahnya sendiri. Jadi bahasa yang keluar jika berupa AB AB atau yang lain, itu adalah di luar dari kendali dirinya.
2. Dari beberapa pengalaman orang, ketika mereka berbahasa roh, ketika pikiran mereka berpikir untuk berdoa mengenai suatu hal, maka bahasa roh mereka berubah. Ketika pikiran mereka ingin berdoa bagi orang lain, maka bahasa roh mereka juga berubah.
Pertama kalinya bahasa roh mereka berubah, biasanya orang-orang ini juga kebingungan apa yang sebenarnya terjadi karena mereka tidak mengerti. Akankah kita menjatuhkan penghakiman bahwa orang-orang ini mengarang/membuat bahasa rohnya sendiri?
3. Setelah kepenuhan Roh Kudus untuk pertama kalinya, akan ada peristiwa ketika hadirat Elohim itu begitu kuat (misalnya ketika menghadiri KKR) dan manifestasi yang timbul begitu kuatnya yang mengakibatkan orang-orang kepenuhan Roh Kudus LAGI dan berbahasa roh mungkin sampai rebah. Maka pada saat itu, apakah kita juga akan menghakimi bahwa orang-orang ini mengarang bahasa rohnya sendiri dan berpura-pura rebah?

Darimana kita tahu bahwa bahasa roh yang kita miliki adalah yang benar, palsu, atau dari neraka?
1. Jujurlah dengan diri sendiri darimana bahasa roh tersebut kita dapatkan. Apakah dari penumpangan tangan, dari berdoa, dari menyembah "setan", buatan sendiri atau lainnya?
2. Lebih banyak orang-orang terjebak dalam pemikiran apakah bahasa roh yang dia miliki adalah yang benar atau yang palsu(latah), maka untuk membedakan hal ini caranya cukup sederhana, sering-seringlah berbahasa roh. Jika bahasa roh kita adalah yang benar, maka perubahan kita akan terlihat seiring dengan waktu menghasilkan buah-buah roh, tetapi jika itu adalah yang palsu, tidak akan ada yang berubah malah jika ada perubahan, perubahannya ke arah yang semakin buruk. Mengapa demikian? Karena seringkali, orang yang berbahasa roh akan menganggap dirinya lebih rohani dari mereka yang TIDAK berbahasa roh, dan hal ini akan menjadi celah yang akan dimanfaatkan oleh setan untuk menipu orang tersebut untuk jatuh ke dalam dosa kesombongan. Hal ini tidak terjadi kepada orang-orang yang berbahasa roh yang benar karena karakter mereka akan diubah oleh Elohim. 
Maka seperti yang tertulis(Mat 7:16,20; Matius 12:33; Lukas 6:44), hal itu akan diketahui dari buahnya. Apakah yang dihasilkan itu adalah buah-buah roh atau bukan.

Mungkinkah bahasa roh yang kita "buat" sendiri menjadi bahasa roh yang benar?
Secara sederhana jawabannya adalah tidak. MUNGKIN hal itu bisa diubah oleh Elohim sehingga sekalipun pengucapannya masih sama, tetapi itu bukan bahasa roh yang sama. Akan tetapi sebelum hal itu terjadi, penulis meyakini bahwa orang tersebut harus bertobat terlebih dahulu.

Apakah mungkin orang yang dahulunya berbahasa roh yang benar dapat berbahasa roh dari neraka?
Jawaban dari pertanyaan ini adalah murni pendapat penulis.
Hal itu mungkin saja, ketika seseorang berbahasa roh, jika roh yang berdiam didalamnya adalah Roh Kudus (2 Timotius 1:14; 1 Yohanes 3:24), maka tentu saja bahasa rohnya adalah bahasa roh yang benar. TETAPI, ketika orang tersebut membiarkan dosa masuk ke dalam hidupnya atau membiarkan segala sesuatu yang tidak berkenan (kepahitan, iri hati, dll dsb), tentunya hal itu akan "mengusir" Roh Kudus dan "mengundang" roh yang berkaitan dengan dosa tersebut dan orang tersebut bisa jadi akan terikat oleh roh tersebut. Dengan demikian, bahasa roh yang dihasilkannya akan berubah menjadi bahasa roh dari neraka.

Bagaimana dengan bahasa roh beramai-ramai yang setiap minggu dilakukan gereja-gereja aliran karismatik?
Untuk pertanyaan ini, akan dijawab di artikel yang berbeda, tetapi intinya adalah hal itu TIDAK SESUAI dengan apa yang ditulis di Kitab Suci.

Terakhir, apakah karunia berbahasa roh adalah salah satu syarat untuk bisa masuk ke kerajaan surga?
TIDAK. Harus diingat bahwa mendapat bahasa roh tidak berarti seseorang lebih rohani daripada yang tidak memilikinya karena sifatnya adalah karunia (pemberian) jadi bukanlah hasil usaha dari doa, puasa, dsb. Maka dengan demikian tidak ada hubungannya seseorang memiliki karunia berbahasa roh dengan masuk ke dalam kerajaan surga. Bisa saja terjadi, seseorang tidak memiliki karunia berbahasa roh tapi masuk surga, sedangkan orang yang memiliki karunia berbahasa roh malah masuk neraka.


Secara singkat, bahasa roh adalah karunia Roh Kudus yang masih ada sampai sekarang, dan sangat baik untuk membangun diri sendiri ketika seseorang menyempatkan waktu berbahasa roh setiap hari. Tetapi harus diingat, memiliki karunia bahasa roh bukanlah suatu jaminan bahwa seseorang lebih rohani dari mereka yang tidak memilikinya. Dan juga bukanlah suatu jaminan bahwa seseorang bisa masuk surga.

Sekian artikel kali ini. Semoga bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar