Kamis, 27 Oktober 2016



Untuk Diingat.



1. Segala informasi yang terdapat dalam blog ini berasal dari berbagai sumber, seperti dari kotbah-kotbah audio, kesaksian, pembahasan dan artikel yang ada di internet, maupun pengalaman pribadi ketika membaca Alkitab Terjemahan Baru dan Kitab Suci ILT.

2. Segala tulisan yang terdapat didalam blog ini TIDAK bermaksud untuk menimbulkan perdebatan yang tidak ada gunanya ataupun perpecahan HANYA dikarenakan ketidaksamaan pendapat atau teori atau dogma yang dipercaya oleh pihak-pihak (gereja-gereja) tertentu.

Sekali lagi diingatkan, TIDAK ada maksud untuk menimbulkan perdebatan ataupun perpecahan berkaitan dengan ketidaksamaan pendapat maupun teori dan dogma pihak-pihak (gereja-gereja) tertentu.

3. Versi Alkitab/Kitab Suci yang dipergunakan adalah :

- Alkitab Terjemahan Baru (selanjutnya disebut TB) terbitan LAI (Lembaga Alkitab Indonesia),

- Kitab Suci Indonesian Literal Translation (selanjutnya disebut ILT) terbitan Yalensa (Yayasan Lentera Bangsa),

- King James Bible (selanjutnya disebut KJV),

- Jay Green Literal Translation (selanjutnya disebut JGLT),

- Holman Christian Standard Bible (selanjutnya disebut HCSB),

- Complete Jewish Bible (selanjutnya disebut CJB), dan

- Hebraic Roots Bible (selanjutnya disebut HRB).

Perlu diingatkan, sekalipun pembanding yang dipergunakan sebanyak 7 versi, tidak berarti bahwa ini sudah cukup “sempurna” (karena angka 7 sering dikaitkan dengan kesempurnaan) terutama jika membahas arti sebenarnya dari suatu kalimat ataupun ayat.

Mengapa harus dibandingkan beberapa Kitab Suci? Karena sampai sekarang, sebaik apapun terjemahan, selalu saja ada yang kurang sehingga menyebabkan pesan yang ingin disampaikan menjadi tidak pas ataupun menjadi lemah maknanya diakibatkan oleh keterbatasan kosakata terutama terjemahan bahasa Indonesia. Untuk informasi, kosakata bahasa Indonesia adalah kurang dari 100 ribu kata (ada data yang menyatakan 91 ribu), sedangkan kosakata bahasa Inggris mencapai lebih dari 1 juta kata.

Perbedaan kosa kata dapat menimbulkan perbedaan makna, misalnya saja menangis dalam bahasa Indonesia, dalam bahasa Inggris dapat dibedakan menjadi beberapa kosakata seperti cry, wail, weep. Dan makna setiap kata tersebut dapat berbeda tergantung dari konteksnya.

Contoh lain adalah kebenaran dalam bahasa Indonesia, dalam bahasa Inggris dapat menjadi truth atau righteousness (tentunya dua kata ini mempunyai arti yang jauh berbeda)

Hal yang terbaik tentu saja dibandingkan dengan bahasa asli dari sumber aslinya (kitab-kitab aslinya), tapi tentunya hal itu tidak mungkin untuk dilakukan.

4. Kitab-kitab penunjang yang digunakan adalah kitab Henokh (The Book of Enoch), kitab Orang Jujur (The Book of Jasher). Kedua kitab ini pernah dimasukkan sebagai bagian dari Kitab Suci meskipun sekarang tidak lagi. Beberapa informasi dari kedua kitab ini mengisi kekosongan dan pertanyaan yang belum/tidak terjawab dari Kitab Suci.

5. Penggunaan kata "Elohim" sebagai pengganti kata "Allah" di dalam semua tulisan yang terdapat di dalam blog ini disebabkan oleh preferensi saya sebagai penulis yang lebih menyukai kembali ke bahasa Ibrani. Elohim dalam hal ini adalah berasal dari kata Ibrani (Israel) yang jika diterjemahkan dalam bahasa Inggris adalah God, sedangkan Allah berasal dari bahasa Arab. Juga mengingat bahwa hanya karena penggunaan kata Allah pernah membuat perselisihan antara dua umat beragama yang berujung kepada kerusuhan dan pembakaran tempat-tempat ibadah di negara tetangga. Sehingga menurut penulis, mungkin lebih baik kembali ke asal kata sebenarnya dan dengan demikian membuat suatu perbedaan jelas yang (semoga) tidak dapat digunakan untuk memancing perselisihan antar umat beragama APALAGI sesama orang percaya.

6. Penggunaan kata "Kitab Suci" sebagai pengganti kata "Alkitab" di dalam semua tulisan yang terdapat di dalam blog ini juga disebabkan oleh preferensi saya sebagai penulis dengan alasan bahwa di dalam bahasa Inggris, istilahnya adalah Holy Bible yang dapat diterjemahkan secara bebas sebagai Kitab Suci(Kitab Kudus).

7. Segala komentar dan kritikan (yang tentunya diharapkan untuk membangun) haruslah sesuai dengan konteks tulisan ataupun pembahasan DAN diharapkan untuk disampaikan dalam bahasa yang SOPAN serta tidak berupaya untuk mendiskreditkan pihak-pihak tertentu ataupun bertujuan menimbulkan perpecahan hanya karena ketidaksamaan pendapat.

8. Apa tujuan dari dibuatnya blog ini? Blog ini dibuat untuk sharing(berbagi) tentang hal-hal (informasi, pengetahuan, fakta-fakta) yang didapat selama membaca Kitab Suci dan juga untuk membuktikan bahwa apa yang tertulis di Kitab Suci adalah benar adanya SEKALIPUN pengetahuan dunia ini menganggapnya sebagai dongeng ataupun hal-hal yang harus dipahami tidak secara literal melainkan secara rohani. Hal ini berlaku terutama untuk kitab-kitab yang menuliskan begitu banyak hal yang sulit dipercaya secara akal sehat dunia, misalnya kitab Kejadian. Diharapkan dengan demikian, siapapun yang membaca blog ini, tahu (bukan hanya yakin/percaya) dengan pasti bahwa segala sesuatu yang tertulis di Kitab Suci adalah BENAR ADANYA.



Oktober 2016,


Benny Pekanto / MCL